Saturday, May 31, 2008

sedalam samudera tlah kuselami
setinggi langit ketujuh tlah kuterbangi
tapi tetap tak kumengerti isi hatimu


sepenggal bait lagu ataupun puisi cinta seperti diatas mungkin pernah kita baca ataupun dengar, dan memang itulah cinta.Nah, kenapa aku menjauh dari cinta yang tak kenal logika ini. Bukannya aku tak mengenal arti cinta, tapi untuk apa kalau energi yang aku punyai tercurah banyak untuk cinta, sedangkan banyak hal lain yang lebih positif dan membangun lebih memerlukan energiku?

aku lebih percaya logika
aku tahu sebenarnya cinta berdasar logika

tapi tak kuetmui seorang yang berfikiran sama denganku
sehingga aku selalu mencari kepuasan dan kesenangan sesaat untuk mencapai kebahagiaanku.

bahagiakah aku sekarang?

tidak.

aku tidak bahagia.

lantas apa yang membuatku bahagia?

aku tak tahu.

aku-sedang-melow



lotta loves from,
Sunday, May 25, 2008
Ditengah redup lampu kamar hotel ia melihat didalamcermin besar itu tubuhnya bersatu dengan tubuh yang lain. Deru napas saling berpacu mencapai garis finish. Keringat bercucuran dari setiap lubang pori-pori sekecilpun. Tapi aneh, ia merasa kalau dirinya sedang bersetubuh dengan dirinya sendiri dan tubuh yang lain hanya sebatas dildo penyaluran birahi sesaat.



lotta loves from,
Friday, May 23, 2008
Bibir yang berwarna aneh

Sebut saja namanya yuki. Remember the cute boy working in Rumah Kopi? Yupe! Akhirnya aku kembali lagi ke Rumah Kopi,tentu saya sendirian. Aku gak mau ada orang lain yang cuma akan jadi nyamuk yang mengganggu ketenanganku disana.

So it was 20:30 hrs ketika aku menginjakan kakiku di cafe-nya, tidak banyak pengunjung saat itu, dari 8 meja yang tersedia hanya ada 4 meja yang terisi. Dan ketika aku menarik kursi kayu jati style-outdoor yang menurutku sangatlah tidak nyaman diduduki karena berat dan sangat keras, apalagi dengan cutting tempat duduknya yang rata dan berongga lurus seperti kursi yang biasanya tersedia di pinggir kolam renang hotel berbintang lima.

"Ah! Pasti yang punya bukan cong" pikirku.
Kebetulan tempat duduk pavoritku. Diluar bersebrangan dengan bar yang dihalangi oleh kaca tembus pandang, sehingga baik aku dan waiter yang bekerja bisa saling pandang. Begitupun dengan Yuki, dia melihat aku baru datang dan langsung keluar dari AC-area kearahku.

Sejenak kulihat tanda tanya dimata dia yang mungkin bicara;"Apakah aku pernah melihat orang ini sebelumnya?". Senyum manis yang aku pikir terlalu dibuat-buat tersungging di bibirnya yang berwarna ungu-kehitaman sangat kontras dengan kulitnya yang terang agak kemerahan. Warna Bibir yang aneh.

Segelas ice-cuppucino-tanpa-cream-on-the-top adalah pilihanku. Entah, tapi aku tidak suka makanan maupun minuman yang dijejali oleh cream, enek rasanya dimulut.

"Oh, si mas-nya yang hari senin kemarin ya?", akhirnya dia buka mulut.
"Kemana aja mas, katanya kemarin-kemarin mau kesini tapi koq gak ada akutunggu-tunggu", celotehnya lagi tanpa memberikan aku kesempatan menjawab.

Dia tidak ingat namaku, tapi dia ingat aku karena orderan-anehku yang diluar dari standar resep ice-cappucino mereka yang tidak memakai cream.


Perempuan Berdada Rata VS Lelaki Berbadan Perempuan

15 menit berlalu ketika orderan ice-cappucino-tanpa-cream-ku datang. Satu batang pertama class-mild-ku sudah menjadi abu dalam asbak transparan itu.

Yuki tidak membawakan orderanku, tapi orang lain yang membuat aku penasaran dengan pramusaji yang mengantarkan minumanku tadi, dia tidak banyak bicara hanya mengulang apa yang aku order dan mempersilakanku menikmati minumanku.

"Ice-Cuppucino-Tanpa-Cream, selamat menikmati", ujarnya.

"Nya". Kadang ada untung dan ruginya dalam pemakaian "Nya" dalam Bahasa Indonesia yang tidak mempunyai gender, tidak seperti bahasa lain yang kebanyakan mempunyai gender. Masculine - Feminin, His-Her dll. Tapi sutralah, kali ini aku tidak membahas lingua yang bukan keahlianku, aku hanya bisa membaca dan menulis dalam bahasaku saja.

Perawakannya sedikit chubby menurutku. Entah apakah dia kurang tinggi dibanding dengan berat badannya atau memang perawakan yang memang seperti itu.Tapi suaranya itu, aku yakin adalah pita suara perempuan yang berat dan terkesan tomboy apalagi ditambah dengan uniform cafe yang unisex bentuknya, hanya hem hitam dan celana panjang yang dibalut apron. Tapi kalaupun memang ia seorang perempuan, mestinya ia mempunyai payudara yang cukup menonjol diatas dadanya yang chubby. Tapi dia mempunyai dada yang rata, tapi juga bokong dia perempuan dengan hip yang lebar.

Ahhhh persetan dengan dia, yang aku harus teriaki adalah kenapa minumanku yang mengantar orang lain? Kenapa bukan Yuki? So, tanpa manggil mas ataupun mbak aku bilang sama dia kalau Yuki suruh menemui aku segera.

5 halaman sudah aku lewati. Novel Sex in Chatting yang baru saja aku beli 3 hari lalu masih belum aku baca secara serius. Aku tidak seperti temanku lia yang bisa menyantap sebuah nover dengan 230 halaman dalam satu malam. Rokok keduaku sudah nyala 1/4 batang ketika si bibir aneh itu menghampiriku dan menyapaku seakan-akan tidak mempunyai dosa kepadaku.

"Ya mas ada apa?", tanyanya dengan kepolosan.
"Duduk lah", jawabku sedikit jutek (mode cong ON).
"Kenapa kamu suruh orang lain yang hantar minumanku", tanyaku seperti anak kecil yang bertanya kepada ibunya atas protes ketidak-setujuannya.
"Oh,maaf mas barusan saya bersihkan meja didalam karena ada tamu yang akan pakai", tukasnya membela diri.

Ya, memang sih aku bisa melihat dia membersihkan meja didalam karena ada 3 orang anak muda sepantaran dengan dandanan yang sama diantara mereka,kaos distro hitam bermotif berbeda tapi dengan celana hitam berujung runcing yang terakhir aku tahu namanya model "potlot". Dan mereka sekarang tengah bergunjing sambil nunjuk-nunjuk di layar monitor notebook berwarna putih berukuran kecil dengan logo apel yang sudah digigit ujung kiri atasnya.

Kadang aku pikir, entah mungkin karena kita di Indonesia terbiasa dengan memakai seragam dari mulai TK sampai dengan SMA. Maka anak-anak muda yang Nongkrong di sepanjang pantai parapat di ujung utara Sumatera sampai di pantai Losari Makasar, potongan rambut, celana, baju sampai tas dan sepatupun 99% sama ataukah ini 1 dari taktik komunis yang menyeragamkan idealisme yang dimulai dari cara berpakaian?

Ah sudahlah aku sedang tidak ingin membicarakan yang berat-berat kali ini. Karena kedatanganku kali ini khusus karena "Yuki", mahluk yang telah membuat aku kembali ke Rumah Kopi dan yang ada di kepalaku kali ini hanya dipenuhi oleh muka dia, bibir aneh dia dan rambut dia yang dipotong seperti di anime jepang yang aku mainkan di PS-2 warna merah slim-ku tadi sore.

Apakah aku terobsesi dengan anime jepang yang ada di game yang aku idolakan sebagaimananya sorang hero?

  1. Berbadan proporsional
  2. Berperut six-pack
  3. Berambur lurus 1/2 menutupi muka
  4. Berbibir sexy
  5. Bermuka dengan garis yang tegas
  6. Berkaki panjang dengan selangkangan yang berisi?

Apakah aku melihat Yuki laksana seperti di anime tadi? Mungkin hanya 30-40 persen yang ada dalam diri Yuki, tapi paling tidak aku menemukan idola superhero dalam game-ku yang sekarang menjelma hidup dan ada dihadapanku.

Tapi dia tidak menjadi pahlawan untukku malam itu. Dia bahkan mencuekin aku dan lebih parahnya malah lari dari tanggung jawab dan mengalih-tangankan pekerjaan yang ia mulai kepada orang aneh lain yang melengkapi tempat kerja dia.

Ah memang cafe ini penuh dengan orang-orang aneh. Mungkinkan aku juga?



lotta loves from,
Tuesday, May 20, 2008

Extra Hot!!!
Judul diatas bukan mempromosikan sebuah outlet yang menjual aneka "Junk Food" made in Indonesia, seperti tempe penyet, pecel lele dll.
Selasa, 20 Mei 08. Rokok pertama yang ia sulut memercikan bunga api. "Shit" ia mengumpat hampir tak terdengar, cepat-cepat ia menorehkan ujung rokok tadi di asbak dan membuang ujung rokok yang ternyata dipadati oleh cengkeh ketimbang tembakaunya.

Kemudian ia menyulut rokoknya lagi, dan lagi-lagi ujung rokok memekar dan kembali mengembang dan memercikan api, dan umpatan kedua terdengar lebih nyaring, sehingga membuat waiter di Rumah Kopi - MP Book Point yang menghantar ice cappucino terheran, "kenapa mas?" tanyanya penuh kecurigaan.

"Ini rokok kurang ajar" ujarnya dengan lagak cuek.

Batang rokok pertama digantikan dengan batang kedua yang baru dari bungkusan yang ia baru saja beli di Apotik Astuti seberang MP Book Point. Ya, memang Apotik Astuti bukannya mengajarkan orang mengkonsumsi zat yang mematikan itu, tapi karena bangunan Apotik Astuti disewa oleh dua tenan, yang kebetulan tenan yang satunya menjual aneka kebutuhan sehari-hari termasuk rokok.

Sebenarnya jam 11:15 siang itu bukan waktu yang tepat untuk menikmati suasana di Rumah Kopi apalagi duduk diluar diabawah naungan gondola yang tidak bisa meredam panasnya Jogja diawal musim kemarau ini. Diperkirakan suhu luar antara 30-33 derajat celcius, mesti temperatur Yogyakarta yang baru saja diupdate di iPhone ia menunjukkan suhu 31 derajat, ah "mas yahoo" memang terkadang tidak terlalu meyakinkan, lagi pula mas yahoo itu kan di Amerika koq tahu-tahunya suhu di Jogja hari ini!
Rumah Kopi masih baru saja buka kelihatannya, ketika ia selesai membayar sebuah novel baru berjudul "sex in chating" yang dalam minggu terakhir ini menggoda rasa kepenasarannya, bagaimana tidak jika posternya "eye-catching" yang mau-tidak-mau ia liat setiap pagi setiap kali berangkat kerja.

Tiba-tiba sesosok mahluk berseragam hitam-hitam dengan apron yang menutupi selangkangan sampai kelututnya itu bertubrukan pandang, seketika itu pula desir darah naik ke ujung ubun-ubun (red baca. selangkangan).
Hanya itu sebenarnya alasan kenapa ia ada disitu sekarang.

dj_tidak_beli_kucing_dalam_karung



lotta loves from,
Friday, May 16, 2008
Aku tak bisa berbuat apa-apa.

Seorang yang benci politik tapi hidup dalam tekanan poli-tikus itulah aku.

Dari mulai warung kopi sebelah rumah, sampai dengan supir dan sekuriti di kantor ramai bergunjing seputar permasalahan negara, seolah-olah seorang politikus kawakan.

Kenaikan BBM, 10 tahun tragedi Mei, BLT, pencalonan presiden 2009, kenaikan haga-harga yang menjulang, biaya masuk sekolah yang berbarengan dengan kenaikan BBM, sampai dengan
cacat bawaan pilkada, eh tidak tertinggal juga masalah sms santet.

Bagai ayam stress yang menunggu pisau kematian dengan hitungan menit, aku merasa kalau hidupku tidak akan lama lagi. Sementara sang tuan entah apa yang ada di benak dia yang akan ia lakukan terhadapku dan teman-teman senasibku.

Gundah gulana.

11:30 Jumat 16 Mei 2008.
Rasanya aku sudah lama tidak mendengar hotbah Jumat yang terngiang bagai nyanyian nina-bobo dimusim awal kemarau ini. Ya, Hotbah Jumat selalu menjadi waktu siesta seminggu sekali disela-sela kesibukan pekerjaanku.

Sepeda listrik-ku memang tidak bisa aku andalkan untuk segera menghindarkan aku dari sengatan matahari siang bolong, sementara awan bergerombol kecil jauh diatas sana, malas memayungi. Kubelokan sepedaku ke jalan menuju mesjid lembah UGM dari kawawan jalan kaliurang, tepat di tikungan itu kulihat menyilaukan mata baliho berlatar merah dengan seorang yang aku pikir "unang" si pelawak grup bagito (maaf kalau namanya salah) yang pernah melejit dengan rekan se-pelawak-nya Miing dan Didin.

Mataku terpana ......
Mulutku ternganga .......

Bukan karena aku terpesona oleh ketampanan dan kegagahan sosok di baliho itu, tapi aku tahu berapa puluh juta untuk memasang sebuah baliho seukuran itu. Aku yakin pasti banyak titik yang dipasangi serupa di Jogja ini, aku yakin di kota lain juga akan sama. Dan aku yakin, iklan serupa pernah memuat 1 lembar Koran Kompas dengan full-color dan dipasang beberapa kali, dan AKU YAKIN kalau aku pernah melihat iklan ini ditayangkan di tv-tv swasta.

Hanya dalam hitungan detik dikepalaku berterbangan berbagai pertanyaan dan kemungkinan....!

Seorang ber-kawasaki-ninja beteriak dan meraungkan motornya menyadarkan aku dari lamunan sesaat, sementara aku masih diatas speda yang berjalan memaksa aku menepi dibawah baliho tersebut, aku standarkan sepedaku dan aku terbungkuk jalan memasuki sebuah kios angkringan yang pas terletak dibawah baliho itu.

Segelas
Dua gelas
Tiga gelas es teh manis tidak juga melegakan tenggorokanku dari kehausan.

Sebatang
Dua Batang
Tiga batang class mildtidak juga membuatku beranjak pergi

Adzan Jumat
Hotbah Jumat
Terdengar sayup di telinga

Aku tidak jadi sembahyang jum'at.

++++++++++++++++++===


Catatan kecil untuk Soetrisno Bachtiar

Maaf saya tidak kenal bapak kalao bukan karena iklan itu, dan maaf kalo saya salah menyebut nama Soetrisno Bactiar yang kalau tidak salah Ketua PAN danmaaf kalau saya salah tentang arti 100 tahun kebangkitan nasional.

Penting banget nggak seh, curi start Pemilihan Presiden 2009 dengan ber-promo seperti itu:

  1. Beriklan diri dengan meg-quote penggalan kata-akta pujangga Chairil Anwar.
  2. Beriklan semua stasiun TV di Indonesia dan di Koran dengan Iklan termahal di Indonesia
Karena semua itu nggak ngepek (ngefek) buat saya, mungkin juga buat yang lain, untuk simpati kepada anda. Yang pasti saya akan cepat-cepat ganti channel kalo iklan and adi tv muncul, dan cepat-cepat saya lipat halaman koran dan loncat ke halaman lain jika saya melihat anda disitu.

Saya asa PR agency anda salah memberikan taktik bagaimana membuat rencana strategi politik anda.

Saya rasa sekarang waktunya anda memecat humas anda dan kirim dia ke pelatihan "bagaimana caranya mencuri simpatisan"

Bagaimana kalau saya saja dijadikan humas anda, meski saya benci politik tapi saya cinta akan uang dan biasanya saya paling pandai membelanjakannya, paling tidak itu komplimen kawan-kawan saya terhadap saya dari dulu.

Tapi apa ya yang akan aku perbuat dengan uang sebanyak biaya anda beriklan sekarang?

Menambah BLT ? NO
Mensubsidi BBM? NOO
Bikin pasar murang sembako? NOOO

Hmm. Gimana kalo kita bikin sejuta "Five-Star MCK UMUM" saja biar orang-orang yan terbiasa nongkrong buang hajat dan cepat-cepat itu bisa menikmati enaknya duduk di toilet duduk dengan suasana yang nyaman sehingga mereka bisa lebih berimajinasi tinggi dan berfikir sehat?

Bukannya pemikir dan pembuat keputusan ulung biasanya mempuyai gagasan pasa saat buang hajat di pagi hari?

dj_membalas_sms_sms_saat_beol

lotta loves from,
Thursday, May 15, 2008
Ranumnya buah mangga tetangga V.2


Aku hanya bisa menikmatinya dari jauh. Saat ini aku merasa sudah cukup seperti itu. Tapi seringkali lapar ini tak tertahankan sehingga kulit perutku menempel dengan tulang punggungku. Ingin aku meminta ia kepada empunya. Tapi aku tak kuasa bersuara. Hanya gemuruh sesak di dada tak tertahankan.

Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaan!

Tolonglah aku dari apa yang kuinginkan.


lotta loves from,

Don't laugh at me coz this is true!

Indeed I'm living in 2 season country, rainy season and dry season. But living in Jogja giving me experience differently from other cities in Indonesia, for instance; this time is the changing season from rainy to dry season, the humidity is currently so high in day time, I don't dare to wear jacket event just to cover me from sun because at the end I will be having my local sauna and give me a bad body odor off course.

So, what i have to do just going early before 8am to my working place and going home "teng-go" (teng = sound of the alarm bell, and go = OFF) it is a costume for Indonesian who leave the office on time after work.

But off course I don't go home! Why should I go home so early when I have the chance to see the beauty of the sky in the "bright-afternoon-dry-season", you would never wanted to event blink your eyes, don't want miss a thing. So, plunge to the swimming pool is the best choice!


dj_like_to_see_and_t0_be_seen




lotta loves from,
Semakin meminumnya semakin aku haus!

Benci... sama diri sendiri, kenapa aku ga bisa melepaskan birahi ini darimu



lotta loves from,
Tuesday, May 13, 2008
Melihatmu bagai melihat ranumnya mangga tetangga :)

Saturday, May 10, 2008
YAIYALAHMASAYAIYADONGAAPALAGIYAIYASIH

Ingin rasanya kutonjok seragam-seragam putih kombinasi batik merah itu tatkala "Sabun Cuci" itu (red. Wing Air) yang akan menerbangkan aku dari Surabaya ke Jogja dengan penerbangan IW869 yang seyogyanya bertolak pk 19:30 diundur menjadi 20:30.

Memang bukan hal yang baru bagi penerbangan dengan slogan: "We Make People Fly" yang nampaknya percetakannya lupa menaruh satu kata di akhir "late" ini telat! Karena ya gimanapun "Singa Terbang" hanya dongeng belaka.

Senarnya masih trauma terbang dengan Lion Air, di akhir maret on transit from Medan to Jogja in Jakarta, aku ditunda lebih dari 2 jam, udag gitu saking chaosnya penerbangan hampir dari dan ke seluruh bagian Indonesia membuat aku tertinggal pesawat beserta 1 orang yang akan ke Jogja waktu itu. Dan aku tahu kalau kupingku tidak budekdan kita tidak mencucuk-kan earphone ke kuping, sewaktu kita menunggu di lorong keberangkatan hanya 5 meter dari ruang tunggu itu, nama kami atau last call tidak ada.

Akhirnya dengan modal:

  1. Kugebrak monitor komputer pertugas Lion Air yang hampir jatuh berguling ke lantai.
  2. Muka memelas si "adek" dari Batam yang akan pulang ke Gontor 6 di Magelang setelah long holiday.
Akhirnya aku menguping si Supervisor bicara sama rekannya "Sudah di-manual-kan aja" akhirnya kita bisa terbang ke Jogja dengan hati was-was dengan penerbangan berikutnya.


Inflight Nasi Bungkus

Mungkin 1 kelebihan yang diberikan pencipta kepadaku kalau aku diberikan sensitif yang tinggi, gak biasanya aku bekal 1 botol akua kecil dan membawa 1 bungkus besar roti kombinasi, malah kali ini aku bawa nasi krawu kesukaanku yang selalu harus aku cicipi kalau aku ke Surabaya, tapi karena short visit kali ini aku hanya sempat membawa sebungkus yang niatnya akan aku nikmati di ketinggian 30ribu kaki.

Tapi kenyataanya, niatku untuk mencicipi Inflight Nasi Bungkus harus aku urungkan, karena perut yang tidak bisa diajak kompromi ini mengharuskan aku melahap habis nasi krawu di ruang tunggu 4 Bandara Juanda.


lotta loves from,
Garden Hotel Surabaya

Umurnya sudah lebh dari 30 tahun, dibuka sekitar tahun 1971 begitu kata seorang waiter yang sudah berumur 51 tahun dan bekerja selama hotel buka, dan tetep waiter di coffee shop!

Hotel tua dan kurang terawat, lain dengan adiknya Hotel Garden Palace yang nempel 1 komplek, tapi karena mengingat budget hotel gue kalo traveling, jangan lebih dari 390ribu jadi aku bisa tebus harga per kamar sekitar 300ribu saja. Menurutku cukup nyaman dan aman, walking distance ke WTC, Surabaya Plaza, Monkasel dan Pattaya serta Texas.... the nite sex market. Apalagi cuma nempel dengan Zangrandy... ice cream italy yang ga buka cabang dimana mana yang terkenal sejak omanya temenku masih gadis, juga sebrangan dengan youth center dimana gue bisa cuci mata selepas kerja sekedar liat-liat art performance disana. Pokoke value for money...

Sidewalk Cafe

Ini konsep entertainment yang cukup brave! Sejak setahun terakhir aku jadi pelanggan tetap hotel ini, ya karena ada sidewalk cafe yang menyajikan Jazz semi outdoor yang sifatnya permanen, terletak di halaman depan hotel sehingga hotel tidak nampak dari depan (mungkin karena nampak ga menarik lagi). Diseponsori oleh Sampoerna Premium, jelas Sidewalk Cafe menyuguhkan hiburan untuk pecinta Jazz yang notabene above 25yo artinya lumayan punya buying power.

Beberapa kaliber jazzer indonesia nampaknya pernah mampir disini, seperti Tompi, Syahrani, Andien, dll. Ini terpampang di foto2 wall of fame-nya mereka. Untuk sekelas hotel katakan average spen selama 8-10 malam rp.50ribu saja lah.

So if you happen to visit Surabaya, I would reccommend to stay here and enjoy the music of the soul....

dj-jazz-lover

lotta loves from,

Garden Hotel Surabaya

Umurnya sudah lebh dari 30 tahun, dibuka sekitar tahun 1971 begitu kata seorang waiter yang sudah berumur 51 tahun dan bekerja selama hotel buka, dan tetep waiter di coffee shop!

Hotel tua dan kurang terawat, lain dengan adiknya Hotel Garden Palace yang nempel 1 komplek, tapi karena mengingat budget hotel gue kalo traveling, jangan lebih dari 390ribu jadi aku bisa tebus harga per kamar sekitar 300ribu saja. Menurutku cukup nyaman dan aman, walking distance ke WTC, Surabaya Plaza,  Monkasel dan Pattaya serta Texas.... the nite sex market. Apalagi cuma nempel dengan Zangrandy... ice cream italy yang ga buka cabang dimana mana yang terkenal sejak omanya temenku masih gadis, juga sebrangan dengan youth center dimana gue bisa cuci mata selepas kerja sekedar liat-liat art performance disana. Pokoke value for money...

Sidewalk Cafe

Ini konsep entertainment yang cukup brave! Sejak setahun terakhir aku jadi pelanggan tetap hotel ini, ya karena ada sidewalk cafe yang menyajikan Jazz semi outdoor yang sifatnya permanen, terletak di halaman depan hotel sehingga hotel tidak nampak dari depan (mungkin karena nampak ga menarik lagi). Diseponsori oleh Sampoerna Premium, jelas Sidewalk Cafe menyuguhkan hiburan untuk pecinta Jazz yang notabene above 25yo artinya lumayan punya buying power.

Beberapa kaliber jazzer indonesia nampaknya pernah mampir disini, seperti Tompi, Syahrani, Andien, dll. Ini terpampang di foto2 wall of fame-nya mereka. Untuk sekelas hotel katakan average spen selama 8-10 malam rp.50ribu saja lah.

So if you happen to visit Surabaya, I would reccommend to stay here and enjoy the music of the soul.... 

dj-jazz-lover

lotta loves from,


FACE OFF

Jadi tukang keliling kota on company account memang menyenangkan sekaligus juga memusingkan, senangnya karena bisa ketemu banyak orang dengan latar budaya berbeda dan sekaligus bisa mencicipi masakan lokal, akan tetapi tense pekerjaan juga tak kalah membuat aku terkadang lebih senang stay Jogja untuk beberapa waktu. 

Berbeda dengan Medan.
Berbeda dengan tahun lalu.

Surabaya sekarang nampaknya mulai ramah kepada pendatang terutama yang ingin menghamburkan uang untuk sodara kita dari kawasan Indonesia bagian timur, selain terkenal dengan wisata belanja juga tekenal dengan wisata bahari (red. baca birahi). Aku tidak akan mengomentari wisata belanja yang mungkin sedikit telah aku posting diawal thread ini, maupun wisata birahi yang trip kali ini benar-benar aku tidak ada hasrat untuk menyalurkan birahi di kota buaya, yang penuh dengan buaya daratnya, karena memang selama 2 minggu terkahir aku benar-benar sedang tidak bisa menikmati ritual birahiku. Entahlah.

Yang ingin aku share kali ini adalah dimana Surabaya nampak semakin cantik, bukan karena produk pemutih lebih menunjukkan angka penjualan yang tinggi dibanding kota lain, akan tetapi Surabaya banyak didapati pojok-pojok kota yang apik dan cantik dengan dibuatnya taman-taman kecil yang disediakan untuk masyarakat untuk bersosialisasi sambil menikmati indahnya kerlap kerlip lampu malam. YA IYALAH MASA YA IYA DONG kalo siang hari kan bisa buat jemur ikan peda!

Trototar dipercantik dan diperlebar disana sini, kaki 5 juga sudah berkurang banyak tidak seperti 2 tahun lalu yang nampak kumuh dan kotor. Kelihatannya Medan atau Jogja harus lebih banyak belajar dari Surabaya tentang hal yang satu ini. TAMAN KOTA, sebagai paru-paru Kota tercinta.


10KM untuk 5 ribu  

Kalau rekanku yang  dari Jakarta tidak bisa hadir di meeting kenapa alasanku ke Surabaya kali ini, dikarenakan dia dia tidak bisa melewati Toll Airport di Jakarta karena air laut yang naik ke daratan dan menggenangi lebih dari 1meter jalan sehingga menimbulan chaos untuk penerbangan. Sebaliknya dengan aku bisa menghemat 30 menit dari Juanda ke Waru yang kali ini Toll akses sudah bisa dilewati. Niat hati ingin merampok pengguna jalan toll dengan tariff yang menurutku sangat mahal jalan toll yang aku lewati tampak kosong bak jalanan hantu ditengah hari bolong. Tapi kayaknya hantupun malas lewat sini karena kemahalan.  


Time is Money?

Yes indeed! Kelihatannya Surabaya sudah terlalu komersial sekarang. Selain kota untuk menghamburkan uang, semua sudah serba mahal, makan di pinggir jalanpun hanya dengan sepotong tahu dan ikan + es teh = Rp. 17.000 ini gila.


Dj-mlaku-mlaku-neng-tunjungan


lotta loves from,

Friday, May 09, 2008
Laksana memegang pensil dengan 2 jari


IW8560 take off jam 6:30 pagi dari Jogja ke Surabaya, pesawat berbadan paling panjang ini seperti pensil baru yang baru pertama kali diraut, dan kemudian aku harus menahan posisi pensil lurus melintang yang hanya dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah dibagian penghapusnya.

Begitu kira-kira seorang awam seperti aku bagaimana menggambarkan pesawat ber-merk sama dengan sabun cuci ini pada saat tinggal landas. "Wings Air". Belum saja mata cukup terpejam sebagai pengganti kualitas tidurku yang terganggu karena aku harus bangun jam 4:30 pagi dan lantas mengejar waktu check in di bandara, suara pramugari membangunkan aku untuk segera meluruskan sandaran kursi. Tepat Jam 7 pagi waktu Surabaya.

Meeting yang dijadwalkan jam 10 pagi karena beberapa peserta dari Jakarta akan tiba dengan early flight masih 3 jam didepan, so 10 menit aku berputar-putar disekitar arrival hall Juanda hanya sekedar streching "urat-Urat-kakiku-yang-kaku-kaku".

So here some of the "bitch-never-shout-the-mouth-up" check list:


Ultah Saatnya Hamburkan Uang

Akhir bulan Mei ini Surabaya akan merayakan ultahnya yang ke 715, cukup historical mengingat kebudayaan dan perekonomian telah bergerak sejak jaman baheula. Menurut pernyataan walikota Surabaya, katanya akan ada sekitar 200 kegiatan pesta budaya menyambut ultahnya itu dan SSF (Surabaya Shopping Festival) yang akan memberikan diskon sampai dengan 70% yang didukung oleh 14 mall.

RUUUUARR BIASA!!!

Sudah Miskin Semakin Miskin
Ditengah daya beli masyarakat yang semakin lemah karena pemerintah "harus" menaikan harga BBM dengan dampak kemiskinan semakin meninggalkan angka yang semakin membengkak, Surabaya mengajak masyarakat menghamburkan uang!

Isapan Jempol Belaka
Diskon 70% hanya isapan jempol belaka.Meski 14 katanya mendukung SSF ini tapi kenyataan banyak tenant yang tidak ikut partisipasi, beberapa diantara mereka memberikan diskon hanya 20% dan tentunya di-mark-up dulu, ini hanya sebatas pada promosi biasa, tidak ada yang istimewa.

200 Events?
Masa iya sih paaak!Kebetulan ada pojok informasi Wisata yang aku datangi disela-sela kesibukanku:
  1. Yang di airport, keluar pintu kedatangan belok kanan dekat toilet luar yang hanya menempelkan agenda2 seputar pemilihan ratu kecantikan dll yang tidak menarik. Dan hanya ditempel di kaca!
  2. Di pokok taman budaya (Mitra), mungkin bukan official tourism information center, karena hanya ada 2 orang manusia yang tidak tahu menahu masalah informasi acara seni & budaya dalam acara ultah Surabaya ini.
  3. Ini tanggal 8 Mei, berati sekitar 3 minggu lagi perayaannya, tidak ada baliho tidak ada wara-woro disepanjang jalan dari bandara ke kota yang menandakan akan diadakannya pesta budaya. Yang ada hanya spanduk-spanduk di sepanjang jalan utama untuk "Janji Pesta Menghamburkan Uang"
  4. Flyers? Yes ada flyer SSF yang isinya seputar informasi keramik, batik, furniture, tekstil. Tidak ada informasi events yang digelar di mall maupun pusat perbelanjaan lainnya jika memang SSF flyer ini dibuat dari rangkuman event malls. APALAGI informasi gelar 200 acara seni budaya?? Gimana nih pak walikota?


Nampaknya STPB (red. Surabaya Tourism Promotion Board), meng-kloning Singapore Tourism Board (STB) dalam hal penamaan dirinya, maupun terlihat dari collaterals (flyers, Surabaya Maps 11th Edition) atau mungkin satu agency.Sangat membosankan membacanya, tidak ada sentuhan lokal yang bisa aku rasakan dalam collaterals tersebut.

Kembali ke culture festival, 4-6 juli 2008 memang sudah dicetak di Mei ini, lain dengan acara 200 event ultahnya Surabaya yang tidak ada flyernya, mungkin juga ada tekanan dari pihak perserta lain yang berpartisipasi, seperti Seni Perkusi Korea dan Tari Yosakoi dari Jepang (5/07/08) yang mengharuskan flyer dicetak 2 bulan sebelum event.


DJ, Jum'atan dulu ah....:)



lotta loves from,

Wednesday, May 07, 2008
Ternyata Aku masih eksis 


This is a 2nd buzz from K-SEE SALON
 
Cuma ada 2 K-SEE SALON di Jogja seperti 
yang diinformasikan di email yang aku forward kesini. K-SEE SALON adalah salon kecil yang hanya menempati Ruko 1 lantai dengan interior dan exterior yang hampir tidak ada penambahan yang signifikan untuk membuat salon terkesan wah dan glamour, tapi apa yang dilakukan K-SEE untuk membuat bisnisnya tetep eksis dan dikunjungi tidaklah susah:

  1. Buat fist timer, mereka akan diminta menuliskan ultahnya kapan, no hp dan email untuk database mereka. Dan apa yang terjadi? Di ultahku bulan April kemarin, ada sepenggal sms yang mengucapkan Happy Belated Birthday ke aku, mungkin sekitar 3 hari setelah hari H nya ultahku.

  2. Email dibawah ini saya tidak modif kecuali, alamat to: di header email untuk alasan privacy. Sepenggal email yang sederhana, tidak ada foto, images maupun tulisan warna warni yang centil, mungkin saja ngirimnya juga dari warnet.

Intinya cuma 1, dia ingin diketahui kalo  masih eksis! Kalau tidak ada cara seperti ini aku ga bakalan tahu kalo Salon yang di Congcat ada Ladies Room nya, yang diperuntukan cewek-cewek untuk menerima teman cowoknya? Mudah-mudahan K-See tidak menjadi SALON ++ atau terkesan begitu dengan emailnya dibawah ini.

Aku sudah lama gak ke K-SEE, mungkin ada 3 bulan karena bukannya mahal (karena cuma 15ribu untuk potong + cuci rambut) ataupun karena aku malas janjian sama si mbak NIT2 (second hand K-SEE) hanya sebatas 15menit potong rambutku, ataupun malas antri di hari Sabtu dan Minggu, tapi karena faktor aku tidak memerlukan stylish untuk rambutku yang aku cepak kuncung sekarang.

But meskiupun aku udah nggak pernah ke K-SEE tapi aku bisa bicaara dan merekomendasikan K-SEE ke teman-teman lain yang ingin potong atau ganti model, karena menurutku sudah nggak bisa diragukan lagi untuk kualitas model terkini. Dan yang membuat aku merekomendasikan karena aku merasa masih bagian dari K-SEE dan kawan-kawannya.

 
Teman_Tak_Tak_esti_Selamanya_Ada_Disampingmu_Tapi_Dia_Ada_Saat_Dibutuhkan

 +++++++++++++++++++++++



Goresan Kecil Untuk Cinta Abadi

----- Original Message ----- 


Sent: Monday, May 05, 2008 7:02 PM

Subject: K-SEE info



Dear ALL,

Pa kabar guys?.......Oh ya 
studio 1 K-SEE Con-Cat tambah nyaman lho, sekarang ada LADIES ROOM-nya. Jadi kalo ada temen2 cewek kalian yang malu ketemu cowok bisa pake tuh ruangan OK!


Sekedar INFO, mbak KESI setiap hari kecuali hari Minggu (liburan he…he..he). Lha Studio 2-nya gimana? Disana ada Mbak DWIKA and Mas ZIKO plus para assistant yang  ngebantu mereka di sana.


Gitu aja dulu yach, jangan lupa buat kalian pemegang member card Natasha (eksekutif), Ichiban crepes & Ultimate pastikan dpt DISKON 10% for all services di semua studio K-SEE.


Pokoknya ……. keep TRENDS FOLLOW US INSTEAD aja 
dech…..


K-SEE management




Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 


+++++++++++++++++++


Apakah aku masih dalam lingkaran?

Dari teladan diatas, meski masih diiming-imingi oleh alasan bisnis tapi itu adalah usaha bagaimana menjaga perkawanan, aku tahu itu. Sekarang aku jadi mikir, kalo aku masih diaku kawan oleh orang lain,apakan aku masih mengakui kawan-kawanku?

Dari (maaf bukan maksud pamer), tapi kebanyakan orang juga punya lebih dari 1 HP ko sekarang, aku punya 3:
  1. Iphone yang memuat saat ini ada lebih dari 1000 kontak yang aktif, dari seluruh indonesia yang aku grup dan identifikasikan dengan memulai nama mereka dengan contoh YK Dika UII atau JKT Lina D Mogot, yang artinya bisa ditebak kan? 90% dari database di Iphone ini adalah pemakai XL, karena Iphoneku aku isi dengan XL, jadi dengan sangat mudah untuk aku meminimalis pemakaian pulsa yang 10% nya adalah business contacts. (Rp. 100 ribu/bulan)
  2. F-200 Samsungku si kecil mungil berisikan no three aku, dengan contacts lebih dari 400 contacts NON XL, karena mursidah bow kan cuma Rp. 100/sms dan Rp. 399 nett/menit tanpa basa basi (maaf ini bukan promosi three)  cuma memberitahukan betapa aku sangat pelit (red. cost concern). (Rp. 30.000/bulan)
  3. N6275i CDMA memuat tentunya hanya CDMA numbers dan lebih dari 250 contacts aktif saat ini. Uniknya HP CDMA ini jarang bunyi, tapi sekalinya bunyi pasti untuk durasi yang lebih dari 30 menit (maklum lah aku banyak investasi diluar kota, jadi LDR masih menjadi alternatif saat ini) termasuk PS yang dirasa aman dan nyaman (akan dibahas kedepan, terpisah) (Rp. 25.000/bulan)
So far, rata-rata Rp.150 ribu - Rp. 200 ribu untuk pengeluaran pulsa untuk maintenance perkawananku dengan let say  1.250 orang yang rata-rata per orangnya diperlukan Rp.120.


Sekali lagi Tidak Mahal!!!


Tapi apakah kawan-kawanku itu hanya sebatas angka dan statistik serta database semata yang terdisplay rapi?




Bagaimana dengan aku disisi mereka? 
Apakah sama?
Ataukah namaku sudah tidak ada dalam phonebook mereka?

Mulai besok aku akan pinjem HP temen-temen dan aku akan dial nomorku sendiri dan aku harus siap-siap dengan 3 kemungkinan:
1. Namaku ada disitu
2. Namaku tidak ada disitu
3. Namaku ada tapi dengan nama orang lain NAH LHO!


Maukah Kau Menjadi Kawanku?

lotta loves from,

Monday, May 05, 2008
Aduhhhh, kenapa ya hari ini aku banyak sekali kentuuut dan baunya  bak telur asin ga jadi..... :P

Sunday, May 04, 2008
Keberhasilan Sebuah Branding

Tidak ada bukti yang otentik maupun titi mangsa dan narasumber yang bisa dipercaya kenapa warung nasi ini disebut Mbok Galak. Mungkin si empunya galak atau punya anjing galak? aku belum sampe mengupas tuntas tentang sejarah kenapa disebut Mbok Galak. Yang pasti satu kali aku kesana tahun lalu, memang lumayan rame anak-anak kos daerah situ pada makan, dan karena menurutku makananya tidak masuk ke taste aku ya terpaksa deh aku order jus aja, memang "mursidah bow" tapi mahal buat penyembuhan perutku yang diare selama 2 hari! Aku heran anak-anak itu perutnya terbuat dari apa ya koq tahan banget.

Bicara marketin, sebenarnya meski menurutku berarti negatif (Galak), tapi nama Mbok Galak telah mendapatkan public awareness dikalangan penduduk sekitarnya, kampus, maupun secara tidak langsung sebagai traffic guidance.

"Sebelah mana Mbok Galak"?

"Pokoke 5 omaharah utara setelah Mbok Galak, yo!"

Catatan: 
Orang jogja paling senang meyembutkan arah mata angin tatkala memberikan informasi tentang arahan alamat.


Mengingatkan Seseorang

"Aku kan sering main futsal di deket Mbok Galak Koq"! tukasnya.

Seseorang berbetis kesebelasan yang memang pemain kesebelasan ternama di Jogja yang masih melingkarkan handuknya dibawah pusar setelah mandi sore sambil mengusapkan after shave di pipinya yang kebiruan menambah kharisma pesona yang tersimpan, tersenyum kepadaku dengan 1001 arti didepan kaca rias 1/2 badan yang dipasang bersebelahan dengan tempat tidur queen size dengan sprei merah darah berlogo Manchester United.

Ah..elo emang nakal!


dj_anti_branding

Suatu pagi di pasar kaget lembah UGM.


Super-Duper-Women

Pernah gak pintu rekan diketuk seorang wanita yang menjajakan kosmetik merk "AVON", mungkin jawabannya tidak, karena kelihatannya produk avon di Indonesia lebih ke konsep MLM ketimbang direct marketing seperti yang dilakukan secara tradisonal di Amerika.

Satu hal yang mirip dengan konsep direct selling (penjualan langsung) adalah "Yakult", memang produknya hanya 1 macam (meski sekarang ada beberapa rasa kurasa) saja tidak seperti avon, produk kategori minuman berfaedah yang konon katanya bisa membantu pencernaan kita baik yang dibantu oleh bakteri yang menguntungkan ini bisa kita dapatkan selain di supermarket juga dijajakan oleh mbak-mbak langsung dari pintu ke pintu, ada yang pakai sepeda kayuh, ada yang pakai trolly tapi ada juga yang ditenteng menggunakan cooling box seperti di foto ini.

Bukan faedahnya yang aku acungkan jempol dari minuman ini, dan bukan pula sistem penjualannya, karena menurutku ini bukan mula pertama orang melakukannya. Tapi "Mbak-Mbak-super-duper-semangat-kerja-tinggi" yang rela meninggalkan suami dan anak-anaknya dipagi hari demi mendapatkan sejumput rupiah dari komisi penjualan per-pack maupun perbotol yakult.

Kalau dipikir berapa sih komisi dari Rp. 1,200/btl yakult yang masuk ke dompet dia? Tapi itulah hidup! Penuh dengan usaha dan kemauan yang keras untuk tetap survive. 


I'm Not a Morning Person

Shio Aku Ayam, dan Aku setuju dengan filosofi ayam yang membangunkan seantero jagad kemudian dia akan langsung mengais-ngais-tanah-tanah-becek-lembab-bau untuk mendapatkan cacing-cacing gemuk yang akan diberikan kepada anak-anaknya.

Aku bukan bershio ular yang hanya makan setiap 2 bulan sekali langsung menelan seekor kambing! Its not me!

Tapi aku tidak mengatakan kalau aku seperti kebiasaan ayam diatas, riend of mine called me a "sleepy-head", alias "muka-bantal" yang sepertinya kurang tidur setiap malam. Indeed! aku selalu kurang tidur dari yang seharusnya orang "normal" tidur, and at the end I'm Not a Morning Person.

YES! Aku pikir kalo aku kebanyakan tidur koq rasanya tidak produktif sama sekali, apalagi setelah dikalkulasi "orang iseng
" katanya kita menghabiskan hidup ini dengan tidur 2/3 dari waktu kita! Jadi akugunakan waktuku untuk hal yang tidak aku lakukan disiang hari seperti baca, browsing atau hanya sekedar chit-chat gak karuan diatas kasur tentunya sambil ditemani 1 bungkus "Losta-Mastaku", 1 botol aqua besar yang akan habis menjelang bubu. THIS IS ONE OF MY CELEBRATIONS!!

SALUTE! Kepada "Mbak-Mbak-Super-Duper-WOman".
SALUTE! Kepada rekan yang masih punya gairah-kerja yang tinggi.
SALUTE! Kepadaku......

ps: aku beli 2 botol yakult lho dari si mbak tadi






join me on

translate this page

Blog Archive

Subscribe to Feed


who viewed me

visit Jogja

Visit Yogyakarta / Jogja