Thursday, January 14, 2010
Pictuture credit goes to

Indeed! Maaf bukannya saya untuk mendiskreditkan kaum gaptek tapi ya memang seorang yang bodoh pegang sebuah gadget yang smart tapi tidak tahu bagaimana menggunakannya ya persis seekor monyet yang tidak tahu bagaimana caranya mengupas sebuah kelapa, ya toh!!

do not argue with me

I am not saying if i am a smart ass! well everyone know I am!

Saya ingat sewaktu communicator lagi ngetrend di jaman-nya, waktu itu saya sangat iri banget melihat bagaimana seri terbaru communicator cuma dilaunching di Indonesia untuk kawasan ASIA not event in S'pore. WHY? Karena begitu banyak deman pasar di Indonesia untuk high-end market, meski saya waktu itu tidak dari bagian deman itu. Bahkan sebelum secara official vendor diberikan izin memasarkan produknya, BM sudah merambah dari top to down distribution.

Dan ini cerita si monyet!!

Dia seorang "boss", mempunyai pekerkja lebih dari 600 orang karyawan, seorang tengkulak yang tiap tahun naik haji, tapi belum pernah ke S'pore sekalipun mesti duitnya bisa untuk bolak balik tiap hari ga abis-abis tentunya. Nah sih monyet ini membeli communicator itu karena sebenarnya dari tampilan ga pernah mau ketinggalan oleh rekan-rekan pengusaha lainnya, termasuk laptop, hp, mobil, termasuk soal baju yang bermerk dan mahal meski ga selalu matching dengan suasana, maklum sebenarnya si monyet ini ya ndeso-katro.

Yang saya kagumi dari dia adalah semangat cari duitnya, siang dan malam yang ada di otak dia adalah duit duit duit dan keluarga buat dia. Cuma ga ada satupun dari ketujuh anaknya yang dimasukan ke universitas karena menurut dia cuma buang duit dan waktu saja, toh pada akhirnya malah orang kan pergi ke dia untuk diberikan pekerjaan.

Hehe, make sense 100%!

So, this monyet bought a communicator that time, petantang petenteng dengan gadget yang dia tebus seharga 15 juta dari waiting list vendor tersebut. He was propably the first monyet in town who has communicator. I tell you what: he was 68 yo, with 1 wife and 7 children but some of nikah sirih wife is in every cities where he is doing business in. I stayed in his pavilion for some years for free, so he was like an old-man to me, talking and discussing many things, and I think I comfort him somehow for free business and personal finance advisor.

I have no suspicious at all if he is such a monyet yang tak tahu bagaimana kupa kelapa, aku pikir karena masalah rabun dekat dia yang sudah kronis dia selalu minta saya untuk membacakan sms yang masuk dan membalasnya. Okelah kalau saya pas ada dirumah atau saya ada di sekitar dia, tapi kalo anytime minta dibacakan dan dibalaskan kan capek gila aja emangnya aku ini personal assistat dia po.

Eh you know what! Saya baru tahu kalau sebenarnya dia bahkan tidak bisa bagaimana ber-sms.

Mampuss!!

2 komentar:

kaneadventure said...

hmmm Money Talks. LOL.

didin.jamaludin said...

@kane = yess i agree with you

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on