Saturday, July 26, 2008


Jogja is for local creative people

Speaking of the banners, baliho, spanduk, marketing collaterals and other promotional items and it's-too-good-tobe-true-events then you must be talking about jogjakarta.


lotta loves from,
Friday, July 18, 2008


ku tak tau
apa yg ada di pikiran dia

ku tak tau
apa yg dia rasakan tentang aku

ku tak tau
sedang apa dia

ku tak tau
apa yg dia pikir tentang aku

ku tak tau
mengapa aku begini

ku tak tau
sampai kapan kah ku dapat bertahan

ku tak tau
apa dia bisa merasakan yg ku rasakan

ku tak tau
tentang diri nya

ku tak tau
tentang keluarga nya

ku tak tau
apa mau nya

yg ku tau
ku tlah jatuh cinta pada nya





lotta loves from,
Thursday, July 17, 2008

Kepada Yth Tech Support,

Minggu lalu saya meng-install sebuah brondong manufactured 1990. Sebuah device baru yang baru dilauncing minggu berbarengan dengan festival gamelan jogja tepatnya tanggal 10 Juli 2008. Device ini mampu membagi partisi hati saya untuk mengalokasikan beberapa registry cinta yang pernah diinstall didalam jiwa saya dan kemudian akan meng-utilise beberapa registry yang tidak terpakai dengan cara mendelete-nya dan menggantikannya dengan registry baru. Dengan menginstall device ini diharapkan kinerja RAM akan berjalan secara simultan mengatur traffic informasi dan intruksi dari fikiran dan hati yang bekerja menuju proses emosi dengan outputnya cinta.

Versi yang saya pakai sebelumnya adalah Jomblo versi 6.9.9 dan dengan menginstall brondong manufactured 1990 ini otomatis versinya ter-upgrade menjadi BF 1.1. Diawal minggu pertama pemakaian terlihat kinerja komputer saya menunjukan performa yang sangat signifikan akan tetapi disisi lain peningkatan temperatur hardisk meningkat dari yang biasanya antara 40-50% C ke 70-80% C, dan ini jelas-jelas akan membahayakan terhadap life-cycle komputer saya.

Bahkan disaat-saat pemrosesan love-making, CPU hampir jebol dan mengharuskan saya meng-hibernate atau malah terkadang melakukan short-cut dengan cara meng CTRL+ALT+DEL untuk menghindari kemungkinan yang lebih fatal. Padahal beberapa add-ons yang menyertainya saya coba tanamkan didalam CPU diantaranya Poker Nite 11.20PM dan juga beberapa teknik Love-Position yang saya sudah upgrade ke versi 2008.

Akan tetapi usaha saya tersebut hanya menyedot banyak RAM dan energy resources yang ada. Dan pernah juga saya coba untuk un-install device ini tapi monitor saya bilang bahwa proses un-install FAILED. Jadi sementara ini saya hanya membiarkan proses ini sebatas in the background process while attempting to run my favourite application.

Pertanyaan saya adalah bagaimana saya menyikapi computer behaviour semacam ini? Apakah ini semacam virus baru yang belum ada anti virusnya?

Untuk pencerahan problem solving silakan langsung menghubungi email saya di cinta@dunianyata.co.id



lotta loves from,
The troubled in love
Tuesday, July 08, 2008

dan kamipun saling menatap
dan semakin berdekatan
sehingga
nilai koefisien gesekan kinematis
antara tubuh kami mendekati NOL

lotta loves from,

Lawatan saya terakhir ke Surabaya, telah membuka mata saya kalau kebijakan publik yang berhubungan dengan kedinasan polisi cukup trasnparan di kota krokodil ambe iwak hiu ini. Contohnya di taman bungkul sederet surat keputusan petinggi kepolian yang seharusnya publik ketahui ada disana. Contohnya adalah hak-hak seseorag jika ternyata tertangkap karena masalah psikotropika dll. Nah aku ingin share aja nih tarif kalo temen-temen "kutilang berbunyi, bersiul-siul sepanjang pagi"

Kalo aku posting di MP apalagi sampai 1-2 item dalam satu hari ada 2 kemungkinan: 1) Gak banyak kerjaan di kantor dan 2) Gatel pengen banget komentarin org2 yang menurutku smart.

Contoh ada seorang contact di MP yang diawal menurutku tulisannya sangat inspiratif, setiap kali dia posting banyak orang mengomentari dan seakan ia seorang penasihat spiritual buat mereka. Eh, ternyata memang ia seorang yang smart pandai merekayasa sebuah buah fikiran orang lain yang ia touch-up sendiri sehingga seakan akan menjadi orisinil idenya.

Aku yakin ia hanya satu diantara ribuan blogger yang melakukan repost (bukan cross posting) yang notabede adalah kejahatan atas pencurian hak intelektual. Jadi tidak ada pilihan lain untukku kecualu membumi hanguskan ia dari list contact-ku.

Mungkin sebaiknya aku akan membuat satu list beserta linknya, untuk para pencuri yang sok smart ini.

Aku masih menghargai mereka yang cuma menjadikan blog sebagai buku diari.
Aku masih membaca beberapa cross posting asal orisinal.
Aku masih melink-kan url article ia kalau ia mereferal tulisan ia yang di-ilhami penulis lain.

Tapi ini..... adalah murni sebuah penjiplakan. alias COPY CAT and COPY CAT IS SUCK

Note: Jujur aku memang pernah juga, tapi tidak lagi


Monday, July 07, 2008
artikel ditulis oleh : DJ
imej persembahan dari http://elsyescook.blogspot.com/
Senin 07/07/08.

Sudah lama sejak renovasi sekitar 1 atau 2 bulan lalu aku ingin mampir di outlet yang terletak tidak di jalan utama menuju bunderan UGM dari arah jalan sudirman di jantung kota gudeg ini. Penasaran dengan tempatnya yang kelihatannya cozzy apalagi kalau melintas didepannya setelah malam tiba. Rumah tua peninggalan feodal yang keutuhan estetika-nya dipertahankan oleh pemiliknya menjadikan cafe yang menyuguhkan minuman berbagai kreasi cocoa ini berhasil merebut hati para pecinta bubuk biji salah satu rempah yang membuat bangsa ini sengsara selama 350 tahun dan selama itu pula komoditas alam yang satu ini diangkut ke benua eropa oleh kapal-kapal VOC.

Sudah 3 hari ini aku tidak mengunduh rss-feed dari forum-forum dimana aku bisa membaca buah fikiran orang-orang yang se-ide denganku ataupun hanya mengupdate pengetahuanku dari beberapa site yang menyajikan berita-berita terkini seantero negaraku Indonesia yang tengah carut-marut baik perekonomian maupun panggung politik-nya.

“Sendiri mas”? Seorang greeter berparas terlalu cantik untuk ukuran seorang laki-laki meyapaku diluar pintu masuk yang hanya berjarak satu meter dimana aku parkir-kan mioku.

“Gak, berdua kok ama setan” Jawabku dalam hati. Ya iyalah udah tahu aku datang sendiri pake tanya lagi. Mungkin maksudnya dia apakah akan ada temanku yang bergabung belakangan denganku.

“Iya”. Jawabku singkat.

Segera ia meng-escort-ku ke meja pojok yang memang cuma itu yang tersedia saat itu. Meja bulan mengkilap berbahan metal ringan yang chicky entah apa namanya, disebut alumunium tapi tampak mengkilap bagai stainless steel. Tapi perabotan kebanyakan untuk cafe masa kini sejak 3 tahun lalu, hanya itu yang aku tahu.

Segera aku nyalakan notebookku dan kuunduh 260 email, dan lebih dari 400 rss feed berita yang entah kapan aku akan melahap membacanya. Yang pasti jikalau aku tak ada waktu untuk membacanya, folder in-box thunderbird-ku tidak akan membebani kinerja notebook aku yang terasa semakin lamban karena aku sudah menyetingnya untuk menghapus secara otomatis semua rss-feed maupun email-email dari forum jika sudah lebih dari 30 hari. Jadi aku tetap update dengan issue-issue terkini selama sebulan terakhir, ini caraku untuk memberi asupan kepada isi kepala dan hatiku. Baca koran dan nonton TV sudah tidak ada gunanya untukku karena aku tahu forum dan berita apa yang membuatku tertarik, tidak melulu dijejali oleh tayangan infotainment maupun provokasi para poli-tikus maupun preman-preman agama yang bersembunyi dibalik ikon masing-masing.

Aku penggemar berat kopi tapi penyuka coklat. Meski keduanya mempunyai nilai sosial dan emosi yang sama, tapi aku khawatir kalau denga mengkonsumsi coklat banyak akan membuat migren-ku semakin merajalela. Tapi entahlah, buatku lebih baik aku mati tapi aku telah sempat menikmati nikmatnya coklat mungkin jika kelak aku jadi hantu tidak akan gentayangan ke gerai cokelat.


“Ada coklat tanpa susu ga”?

“Gak ada mas, disini pake susu semua”.

“Kalau order tanpa susu bisa ga”?

“Gak bisa mas”.

“Tapi kalau mas mau coklat tanpa susu bisa order es coklat”.

Ini lagi-lagi praktek pemaksaan. Apa-apa by the book. Belum tentu apa yang tertulis di buku itu benar, bukannya buku ditulis oleh orang-orang yang hanya menuliskan apa yang ada di benak mereka saja? Dimana letak flexibilitas dan mulai “hearing to the market trend”?

“Mas baru kesini ya”?

“Asu”! Pertanyaan apa pula itu. Kalau tidak butuh koneksi internet yang sudah 3 hari ini lumpuh di kantorku, mungkin aku akan hengkang dari tempat keparat itu. Aku pikir perilaku waiter-nya akan sehangat coklat panas yang aku bayangkan selama ini, aku yakin untuk jaringan retail semacam ini pasti ada pelatihan bagaimana membuat 1st timer costumer akan kembali lagi dan merasa diperlakukan bak pelanggan sejak dahulu kala. Tapi buktinya tidak.

Untung secangkir “Cocolate Decilio” seukuran cangkir expresso selepas makan siangku di parsley segera melelehkanku. Aku berfikir kalau cangkir cokelat biasanya lebih besar dari ukuran cangkir kopi. Tapi sudahlah, untuk untuk apa aku selalu memikirkan sesuatu yang menurut kaidah umum “biasanya” kan boleh saja “luar biasa” atau “tidak biasa” toh perbedaan ini yang mungkin akan membuat satu sama lain lebih menarik. Atau lagi-lagi penyajian coklat di cangkir expresso adalah semata norma yang mereka anut di cafe ini sesuai dengan alkitab yang mereka ajarkan dan percayai?

Kental menggumpal di pangkal tenggorokan.

Manis tersisa diujung lidah.

Pahit menempel di sela gigi.

Gurih terasa sampai tetesan terakhir.

Jam 22:51 malam. Senang rasanya bisa menulis kembali setelah lama absen. Entah kebetulan atau tidak tapi bukan disengaja kalau postinganku berbau coklat berturut-turut dan aku tidak tahu apa yang akan aku posting berikutnya. Tapi malam ini, aku telah menyempurnakan hariku ditengah gelak tawa para hedonist bersama teman-temannya dan kesunyian para autis dengan notebooknya.



lotta loves from,

join me on