Thursday, July 08, 2010
Don't Worry! 

I am not going to release my citizenship. 

2010 is an ASEAN Open Sky yet China, expected to give some hopes to people around the region to open more challenges and opportunities in making live better. But, what is the fact that, Indonesia requested to delay this gold ASEAN approach since we are still talking about ARIEL-LUNA-CUT wannabe cheap-production-3GP-not-so-important-video.

Fyiuuh! Stop talking about the politik. I am not into it. 

Let's talk about airasia.com. This Malaysia based companies has marked their icon on the glode, not because of the low-carrier-service but for me airasia.com has given me more feeling of Being ASIAN.

+++

Suatu hari saya terbang dari Jogja ke Singapore, tentunya dengan air.asia. Duduk di samping saya seorang perempuan bule sekitar berumur early 40 (pastinya lebih) soalnya kan perempuan biasanya banyak serum perawatannya. Seorang kewarganegaraan Australia yang telah tiggal di Laos selama lebih dari 20 tahun. Dia cerita ke saya kalau dia sudah merasa menjadi orang asia (bukan merasa seorang Laosan), dia seorang dengan predikat frequent-flyer dan mempunyai beberapa kartu keanggotaan exclusive dari beberapa penerbangan terkemuka dunia.  Itu saya ketahui ketika dia ajak saya high-tea di lounge di changi airport, sebelum kita meneruskan penerbangan masing masing dan akhirnya saya dan dia menjadi teman yang sangat baik dimana saya bisa bertukar pikiran dan bicara apa saja, mulai dari kehidupan ranjang sampai ranah politik dan teknik lingkungan. 

Dilain waktu saya dalam perjalanan dari Hanoi ke Jakarta. Dan saya harus transit di KLCC semalam atau mungkin bisa dibilang 1/2 malam, karena tiba malam lalu pagi buta saya harus kembali boarding ke Jakarta. Sengaja saya tidak check in di hotel, karena menurut saya hanya buang-buang devisa negara saja, jadi saya putuskan untuk menginap di airport saja, lesehan dengan teman-teman berbagai ras dan bahasa, tidur bergelimpangan diatas ubin dingin yang dialas selimut kain bali di depan Coffee Bean. Untungnya shower yang cukup banyak dan bersih memfasilitasi penumpang macam ini (red. kere).

Dua dari berpuluh pengalaman bepergian dengan air asia telah menoreh lebih dalam lagi didalam darah saya merasa sebagai bangsa Asia, bukan sebagai bangsa Indonesia. Mungkin ini adalah fase dimana dahulu kala sewaktu Eropa bersatu, mereka tidak lagi merasa menjadi orang Inggris, Jerman, Perancis lagi tapi mereka merasa bersatu mejadi bangsa Eropa secara kepribadian, bukan lagi secara geography atau administrasi yang kemudian satu mata uang Eropa EURO telah mengikatlebih erat meraka.

Bagaimana dengan Asia? Akankah mempunyai mata uang tunggal yang bisa dibelanjakan sama nilainya antara di Indonesia, Singapore, Malaysia? Saya rasa hanya mimpi yang bisa mewujudkannya. Tapi paling tidak, air asia telah membuat saya dan teman-teman itu merasa menjadi warga Asia.

Bayangkan. Di langit negara sendiri penerbangan asing itu begitu dengan mudah mengalahkan sainganya yang notabene penerbangan lokal dan local company. Tapi siapa pula yang tidak mau mendapatkan pelayanan yang efisien, dan nyaman sesuai dengan kebutuhan kita. Ingat! Kebutuhan kita, saya tidak membutuhkan keinginan dalam penerbangan, saya hanya ingin cepat sampai, nyaman dan aman serta tidak mahal. Saya tidak perlu lounge yang nyaman dimana saya mungkin akan lebih senang kalau pesawat di-delay, atau makanan panas diatas langit sana yang dipaksakan untuk ditelan diatas awan sana, saya tak perlu lagi keanggotan frequaent flyer yang mengirimi saya statement bulanan yang hanya menghabiskan tinta printer, batang kayu untuk kertas, bensin motor untuk kurir surat, dll. Saya tidak butuh semua itu!

So, let travel smart!

Note:
Artikel ini bukan promosi air asia

lotta loves from,
Posted by Picasa

0 komentar:

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on