Setiap wajah telah terukir dalam setiap angganku
Setiap mimpi hanya ingginkan bersamamu
Setiap langkah hanya ingginkan engkau disampingku
Setiap kebahagiaan inggin kubagi bersamamu
Indahnya sinar bulan takkan mampu gambarkan wajahmu
Seribu wanggi bungapun takkan bisa hilangkan wangi
tubuhmu
Setiap katamu bagaikan gempa yang mengguncang hatiku
Senyum dalam bibir mungilmu inggin terus kupandanggi
hingga lelap dalam dekap malam ...............
Seandainya engkau tau bukan hanya Tuhan yang
mencintaimu..........
Tapi disini ada lelaki yang terus berusaha tuk jadi
pangeran dalam hidupmu....
Yang inggin memberikan segenap hati dan cintanya
Yang merasa sepi dalam keramaian waktu kau tiada
Inggin kuungkap semua perasaan ini, tapi bibir ini
selalu terkunci kala inggin kuungkapkan semua
kata...........
Langkah kakipun kian kaku saat inggin mengejarmu,
hanya kebisuan yang mampu aku berikan, sebagai
ungkapan rasa yang kian menyiksa ..................
Tuhan seandainya rasa yang terpendam ini merupakan
akar kebahagiaanku nanti
Mudahkanlah jalannya tuk mengalir mencapai dermaganya
Tapi jika semua ini fatamorgana maka tiupkanlah dan
enyahkanlah karena aku inggin semua ini menjadi nyata
Gw baca semua email yg ngebahas soal foto tukeran itu. Emang benar, kadang gw jadi ketawa sendiri. Kenapa sih banyak binan yang nggak mau ngaku dirinya binan tapi dari cara jalannya aja udah gerakkan serampang dua belas, terus kalo ngomong harus nari bali dengan jari-jari lentik sambil matanya melirik kesana kemari. Belum lagi suaranya yang sengau dengan laval S yang mendesis dan lidahnya yang suka menjulur-julur sambil membasahi bibir. Kadang pemandangan ini bikin kita eneg.
Cita-cita sih pengen ngaku manly, strightly dan macho, tapi setelan nya nggak jauh dari film little mermaid, cinderella, puteri salju dan princess laila.
Gw pernah juga ketipu dengan email seseorang yang ngaku sebagai anggota militer. kalau di lihat dari foto emang memungkinkan kalau dia itu anggota militer. rambut cepak badan tegap dengan kaus warna hijau tentara. Dari cara dia nulis email memang terkesan macho, ngomongin soal cewek favorite, bentuk dada yg bagus buat cewek, pinggul cewek dan sebagainya (karena gw cerita kalau gw udah merried dan gw bi).
Tapi pas janjian ketemuan ternyata gw salah tebak! ang ada saat itu di depan gw adalah sosokl pria gym dengan wangi parfum bunga yang mencolok dan kacamata ber-frame putih. rambutnya memang cepak, tapi ditata dengan rapih gaya tintin. Gw mau ketawa abeeeeeesssss!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Setelah kita ngobrol sebentar gw langsung cabut dengan alasan gw harus balik kantor, meski hari itu sudah malam. Dan gw gak abis pikir melihat sikap tuh orang!
Guy's, liat Oprah Show hari minggu kemaren gak ? sinopsisnya juga dimuat di harian Media Indonesia....tamu Oprah Show kali ini adalah seorang wanita mantan istri seorang gubernur negara bagian USA, coba amati ekspresi orang-orangnya dan Oprah sendiri....ekspresi mereka sama halnya dengan ekspresi orang Indonesia....
Adalah Jim McGreevey's sang gubernur terpilih di negara bagian USA yang terpaksa mengundurkan diri atas pengumuman resminya bila ia adalah AMERICAN GAY, suka tidak suka Jim McGreevey's dianggap melakukan kebohongan publik atas perkawinan yang dia lakukan dan sebagai seorang istri, dia merasa hanya dijadikan pemanis karier politik suaminya yang ternyata seorang GAY, saat mengalami masa-masa Shock begitu salah satu orang yang dia hubungi adalah Hillary Clinton :), merasa senasib kali...bedanya kalo om Bill mainnya sama cewek, hehehe....
Well, kini sang istri menuangkan kisahnya dalam buku THE SILENT PARTNER, entah sudah masuk Indonesia atau blom...yang jelas, teman-teman bisa membuka diary GOLAN teman selingkuh sang gubernur tersebut di http://cipelgolan.com
__,_._,___
Hari-hari menjelang libur kayak gini buat gua memberikan sedikit waktu luang untuk kembali membuat "masalah". Sebelum segala sesuatunya berubah dari keadaan sekarang, gua bener-2 memanfaatkan waktu yang tersisa.
Chatting adalah hal yang jarang bisa dilakukan. Biasanya emang gak ada waktu atau males, karena gak ada tujuan. Tapi kali ini berbeda. I did on purpose.
Ternyata cukup menyenangkan juga (kalo emang ada yg dituju). Gua sengaja mencoba jadi lelaki "murahan". Gua tau beberapa diantara mereka yang chatting ada yang terkesan takut dan jijig. Gua cuma tertawa girang... gua tau, akan seperti ini responnya. Gua me-"murah"-kan diri dengan cara yang "gak lazim". Bukan mengumbar masalah seksualitas, tapi dengan cara yang mungkin jarang dilakukan oleh para chatter lainnya.
Ada satu ketika gua dan web pal gua chatting memperdebatkan masalah soulmate. Dia yakin gua itu bukan soulmatenya. Dia juga yakin kalau gua ini "sakit", "kosong" dan bermasalah. Dia juga menuduh gua sebagai orang yang tidak bisa membedakan antara cinta dan kenikmatan belaka (love and lust ?). Gak bisa membedakan mana sayang mana nafsu. Dan dia juga sudah menghakimi gua sebagai orang kesepian yang menginginkan kesempurnaan.
Dengan cara tersendiri, gua berhasil memancing definisi cinta baginya. Definisi soulmate untuknya. Dan buat gua sangat menarik sekali. Pada akhirnya apa yang diungkapkannya itu semua memunculkan benang merah yang sama dengan orang-orang kebanyakan. Dan sebenernya gak ada yang salah.
Menurutnya... Soulmate itu harus memenuhi beberapa kriteria. Soulmate itu adalah orang-orang yang dekat dan pernah dekat dengannya. Soulmate itu sesuai dengan selera (terutama masalah fisiknya). Dengan yakinnya dia menjawab kalau gua bukan soulmate-nya. Dan dia memastikannya.
Buat gua sih gak ada masalah dan wajar dengan penolakan itu. Tapi disini yang gua pertanyakan kenapa orang dengan mudahnya menjawab bahwa orang "asing" itu bukan dan pastinya bukan soulmate bagi dia.
Gua sendiri gak tahu arti sebenarnya dari kata "Soulmate". Tapi, gua gak akan pernah mengatakan "iya" tidakjuga "tidak" kalau seseorang yang belum dikenal atau dilihat itu adalah hal yang "berarti" buat gua. Kelak, siapa tahu memang dialah yang akan mengisi hari-hari hidup gua. Gua cuma bakalan menjawab "could be", walaupun gua gak pernah bertemu scr fisik dengan orang itu.
Buat gua, mata adalah jendela hati... hati akan merasakan... dan waktu-lah yang akan membuktikan. Gak ada kriteria apapun untuk menjadi soulmate buat gua.
Orang kebanyakan memang "takut" memutuskan untuk menerima orang lain yang belum dikenal apalagi belom pernah dilihat. Dengan cara gua yang "murahan" itu cukup efektif juga melihat sisi ketulusan seseorang. Awalnya gua membuat dia "nyaman" berchatting ria dengan gua... everything was fun until I made myself a little bit "mad". Gua jadi tau buat dia yang penting itu adalah kenyamanan berinteraksi atau kenyamanan fisik. Dan sangat sedikit sekali setelah sekian lama asik chatting dan keliatan makin akrab (walaupun gak saling ngeliatin foto) bilang seperti ini "I like you even I never see you". Apalagi kalau ada yang sampe bilang... "be my special friend please.."... wuahahahaha.. orang itu emang "gila" atau bener-2 tulus??? (gua sendiri juga bakalan ngerasa aneh kalo ketemu org kayak gini).
Kalo gua pikir kembali, agak bergidik juga kalau bener-bener ada orang yang menerima tawaran dari gua yang saat itu lagi "gila"... Kalau bener-2 dia terima, berarti gua harus menepati "janji". Dan gua akan menepati semua janji itu. Padahal, Im not that cheap.
Lucky me, no one accepted the offering.
Am I your soulmate?
translate this page
Blog Archive
-
►
2016
(1)
- ► December 2016 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► December 2013 (1)
-
►
2011
(4)
- ► October 2011 (1)
- ► February 2011 (2)
-
►
2010
(30)
- ► November 2010 (5)
- ► October 2010 (3)
- ► April 2010 (4)
- ► March 2010 (4)
- ► February 2010 (2)
- ► January 2010 (3)
-
►
2009
(199)
- ► December 2009 (3)
- ► November 2009 (32)
- ► October 2009 (52)
- ► September 2009 (10)
- ► August 2009 (27)
- ► April 2009 (1)
- ► March 2009 (3)
- ► February 2009 (8)
- ► January 2009 (5)
-
►
2008
(86)
- ► November 2008 (5)
- ► October 2008 (9)
- ► September 2008 (3)
- ► August 2008 (4)
- ► March 2008 (10)
- ► February 2008 (19)
- ► January 2008 (2)