Wednesday, June 09, 2010
TOKYO: Pelecehan seksual di angkutan umum juga menjadi masalah krusial di salah satu kota teraman di dunia, Tokyo. Bahkan polisi di salah satu kota teraman di dunia itu dalam setahun menangkap 1.500-1.800 pencabul di kereta dan subway, kendaraan publik langganan komuter.

Pelecehan seksual itu berupa meraba-raba, menggesek-gesekkan, hingga mengambil foto diam-diam dengan ponsel. Istilah untuk pencabul ini adalah chikan.

The Guardian pada 17 September 2009 lalu menulis, pada 6 bulan pertama tahun 2009, terdapat 700 kasus pencabulan di kereta Tokyo. Lebih dari 50 persen korban adalah wanita berumur 20-an tahun, dan sekitar sepertiganya merupakan remaja putri. Berdasarkan sebuah survei, nyaris 2/3 wanita muda mengaku pernah disentuh secara tidak pantas di kereta atau kereta bawah tanah.
 

JAKARTA: Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar turut prihatin dengan insiden pelecehan seksual di angkutan umum, yang antara lain dilakukan Anton kepada Foni di bus TransJ. Linda mengimbau agar laki-laki menghargai dengan perempuan.




2 artikel diatas saya himpun dari 2 sources berbeda. Tapi semua bicara tentang pelecehan terhadap perempuan yang dilakukan oleh pria, apakah Anda setuju dengan pemberitaan diatas? Saya tidak! Saya selalu ada di kubu yang kontra, kenapa?

Perempuan berpakaian minim, alias sexy, alias menggoda birahi pria entah kapan dan dimana saja kalau bicara birahi adalah seuatu kebutuhan biologis seperti minum dan makan. Ini adalah isu hak azazi manusia kan yang harus punya akses terhadap kebutuhan yang mendasar. Terlepas dari itu, pria hanya seonggok daging berotak ngeres, setiap 28 detik menurut versi majalah cosmopolitan pria akan berfikir tentang sex, dan gay berfikir 8 kali lebih cepat dari pria hetero. Ini kodrat alam yang kami tidak bisa merubahnya, ini adalah gift!

Jadi jangan salahkan kami jika, Anda perempuan yang mengundang birahi mata lalu turun ke selangkangan lantas Anda perempuan merasa menjadi korban? Salah besar Ibu mentri!!! Seyogiyanya kamilah kaum adam yang menjadi korban dari perilaku kaum perempuan yang seperti itu. Rasanya kamipun segan dan menghormati perempuan yang berjilbab (baca. tertutup).
 
Saya jadi inget diomelin satpam saat mau naik Metro di Manila - PH, eh maunya pake gerbong paling depan ga taunya buat ibu ibu, malu deh gue untung yang omelin pake bahasa tagalog!

Huahahahah 

lotta loves from,

0 komentar:

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on