Sunday, February 06, 2011
Apakah ketiga parameter diatas adalah cerminan saya? Mungkin 70% benar, tapi saya tidak shopholic atau apapun itu namanya yang mencerminkan kalau saya gila belanja tanpa alasan ini yang tidak benar, karena saya kalo shopping yang menurut keinginan saya! 

Ingat, Keinginan bukan keperluan atau kebutuhan. Mungkin ini adalah sebuah perlawanan terhadap kebenaran yang ada dalam diri saya atau semacam teori pembenaran, sah sah saja toh!


Jogja is a gadget shopping paradise

Trust me! Teman saya dari Philippines memesan sebuah notebook keluaran Vaio yang berteknologi SSD dan LED super ringan saingannya Mac Air dan ditebus di Jogjatronic dengan selisih lebih dari USD100 ketimbang dia beli di Manila. Ini contoh kongkrit yang orang lain nikmati!

Black Market Items ataupun yang resmi Jogja selalu hadir tidak kalah dengan Surabaya dan Jakarta karena memang pasarnya ada, meski mungkin tidak sebanyak secara kuantitas seperti di kedua kota besar itu. Tapi pasar di jogja untuk kategori ini adalah mereka yang benar benar faham akan apa yang mereka beli, bukan sekedar demam gadget terkini yang mencerminkan tingkat sosialita megapolitan city.

Saya adalah orang pertama di Jogja versi gerai NOKIA yang membeli N900. Bukan karena saya ingin menyombongkan diri sebagai orang perama secara official NOKIA yang mempunyai rajanya seri N ini tapi karena memang waktu itu HP saya ilang dan terpaksa harus mempunyai penggantinya akan tetapi bukan berarti saya harus membeli HP "odong odong" sebagai pengganti yang hilang dan hanya berfungsi sebagai alat emergency. Tidak seperti itu, saya ingin HP pengganti lebih baik kinerjanya dari HP yang hilang tersebut untuk "long term" use tentunya.

Okay! N900 adalah satu dari jajaran Linux OS dan kebetulan saya adalah Linuxer dan NOKIA adalah sebuah merek besar yang tidak biasanya berbalut open-source, makanya ini adalah sebuah apresiasi saya terhadap maha karya teknologi dan kepuasan bathin dari seorang open-source freak!

Pasar Senggol Komputer

Berdalih pameran Komputer! tapi camera dan digital imaging lainnya latah ikutan pameran ini, entah merek yang mendunia maupun merek china atau lokal yang ga pernah ada di telinga sepertinya laris manis tanjung kimpul! Diprediksi tahun 2011 ini komputer akan mengalami kenaikan sales sekitar 32%, ini angka yang cukup fantastik di Jogja. 

Yah bagaimana tidak, kayaknya setiap hari bermunculan warung bakso dan angkrian dengan fasilitas hotspot. Ini bukan berarti mereka takut sepi pengunjung, tapi karena kebutuhan "gaya hidup" mahasiswa jogja yang "koret" alias pelit/ngirit tapi pengen narcis ter-online di jejaring sosial. Bukan! Mereka tidak  ber-googling mencari materi kuliah, mereka hanya pemakan bandwith seperti saya yang tidak ada artinya. 

Tapi ini adalah harga mati yang harus ditebus! 

So, here I go!

5/2 saya meluncur ke JEC tempat diselenggarakannya Pameran Komputer ini. Anda lihat kan betapa mereka pandai membuat tagline dan eye-catching baliho yang disesuaikan dengan adaptasi lokal jogja.  Hari pertama biasanya agak sepi apalagi Sabtu, belum semua mahasiswa maupun pelajar libur atau Sunday Family Outing.

Saya memang sudah niat ingin menebus portable hardisk berkapasitas 1.000.000.000 bytes karena punya saya yang dibeli 3 tahun lalu dengan kapasitas 320GB sudah tidak punya satu sektorpun tersisa dan alokasi 45 partisi linux di DELL N series dengan teknologi core i3 inipun sudah semakin sempit sehingga system terkadang ngehang dan lambat karena ruang gerak yang sudah sempit. Ini wajar!

Satu hal yang harus dicatat para reseller/toko komputer yang ikut ambil bagian dalam pameran sebelum mencetak daftar harga yang membuat saya memicingkan mata adalah "survey harga" dengan competitor lain karena pembeli datang ke pameran tidak langsung beli tapi akan muter muter dulu seperti saya. Saya bisa datang 2-3 kali ke konter yang sama hanya untuk meyakinkan dengan setelah dulu membandingkan dengan konter lain hanya untuk satu item yang saya tagging! Tapi ini adalah seni berburu, mungkin kalu cinta bisa langsung jatuh pada pandangan pertama tapi untuk menebusnya saya perlu berfikir ribuan kali sebelum saya meminang dan membawa pulang. Saya bukan shopcoholic toh! 

My Wish-List

Earphone bawaan iPod saya terasa sakit di lubang kuping setiap kali saya pakai ini munkin satu dari alasan kenapa LCD iPode saya dipuji teman seperjalanan dari Bangkok ke Chiang Mai sewaktu saya ketemu dia di gerbong kereta restorante dimana saya dan dia berkesempatan merokok bersama. Dia bilang masih 80% bright sedangkan dia punya untuk tekologi ini sudah tinggal 20% saja, ya saat itu teknologi ini sangat mumpuni dengan kapasitas 30GB yang bisa dijejali lebih dari 40.000 lagu, munkin perlu 2 minggu untuk mendengarkan semua lagu. So, untuk itu saya perlu earphone yang berkualitas, satu pilhan saya adalah merek yang saya ga pernah benar melafalkan namanya;


35 ribu lbih murah dari harga online Bhinneka.com saya menebusnya dengan Rp. 315.000 saja, terakhir di Bangkok kalau di kurs-kan masih sekitar Rp.425.000, so it was a good price doh! 

This item has been on my wish list for soo long! 3 years... and 2011 I got it!

Jangan tanya bagaimana sebuah MP3 berkualitas 64kbps bisa sejernih sebuah high-end-digital-recording. 20-30 kali lipat kualitas earphone supe-bass HP SONER.


Mereka menyebutnya mini station. Amazo, Wallmart dan Buy.com menawarkan online antara 130-150 USD. Di JEC gedong kuning ini saya menebusnya hanya Rp. 1.290.000 kurang Rp.5000 biasa ditawar dengan alasan buat naik trans jogja ke Jakal. Saya tahu mereka mengkurs-kan USD ke Rupiah di level Rp.10.000 dan ini adalah harga fantastis karena di toko lain yang memang kebetulan cuma ada 2 toko yang menjual portable hardisk 1T dengan merk yang sama ini. Memang ada merk lain seperti Seagate yang tidak perlu pasokan listrik banyak tapi slow dalam retrieve data atau toshiba yang perlu 2 port USB terkini untuk memutar hardisk berkapasitas 1T, atau merk WD dengan harga Rp. 1.350.000 sama persis harga Buffalo 1T di toko yang saya jumpai awal tapi tidak jadi membeli disana karena ada yg lebih murah. 

Kenapa Pilih Merk ini?

Ini bukan promosi, tapi saya share good things:
  1. 1 Tera portable hardisk masih jarang di pasaran, so grab it while u can.
  2. Tahan shock, kalo mau dibanting juga silakan asal dengan perilaku sebatas seperti jatuh dari meja ke lantai. Tidak dibanting ke dinding... LOL
  3. Tidak licin jika disimpan diatas permukaan kaca dsb yang licin karena bawahnya ada list karet yang melingkar menjadi base casing, saya pikir pabriknya telah mengantisipasi dengan proteksi semacam ini untuk kategori prime product. Akhirnya ya money talks.
  4. Black Piano color! Jujur saya sebenarnya suka warna putih untuk gadget, tapi kali ini karena tidak tersedia dan saya kadung sudah NAZAR akhirnya saya harus tebus. Dan setelah dipikir, Black Piano ini cocok dengan casing notebook DELL saya yang juga wet-look-glossy. Yang tidak tahu arti "Black Piano" adalah warna hitam pekat 100% yang mengkilap sehingga anda bisa melihat jerawat kecil di muka Anda.
  5. Kabel data yang menyatu dengan body dan terbuat dari karet lentur. Ini adalah nilai jual yang sempurna, sementara merk lain tidak ada yang membuat kabel data menyatu dengan body, FYI portable hardisk saya yang sudah penuh yang saya beli 3 tahun lalupun sepertini ini dimana kabel data menyatu dengan body jadi kita tidak lagi repot-repot memasang kabel data setiap kali mau dipakai atau malah hilang karena terpisah dari body. Ini benar benar paten dan solid!!!
  6. Encrypted! Jadi aman jika mau diproteksi untuk security baik password dan self-anti virus yang ada didalamnya. Its Free!
  7. 2 times data transfer than other brand, tanpa perlu kabel power tambahan.
So, apalagi saya pikir cukup!




lotta loves from,

0 komentar:

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on