Thursday, November 25, 2010
14:31 | diposting oleh
didin.jamaludin |
Edit Post
YES! We can |
isi bensin yg full premium di pom rata2 hbis
Seorang teman mengirim sms seperti itu, saya hanya tersenyum, saya tidak membalasnya lalu saya slide off kembali N900 saya.
Tinggal sebulan lagi pengguna kendaraan roda empat ber-plat hitam tidak akan lagi menikmati subsidi bensin dari pemerintah itu. Jadi bisa saya bayangkan pemakai mobil berplat hitam dan motor berpesta-pora di seluruh SPBU di seantero Nusantara di malam perayaan tahun baru nanti 2010-2011 untuk mengisi tangki bahan bakar mereka dengan bensin premium. It could be fun doh…. Asal jangan menyalakan kembang api di SPBU saja, kalau tidak akan menjadi momentum National Disaster berikutnya.
Para “mahasiswa” di Jakarta dan Makassar pastinya akan berlomba ke jalanan, membakar ban mobil, berarak, berteriak seakan mereka tahu persoalan yang dihadapi dunia ini. Saya tidak yakin kalau mereka tahu bahwa:
1. Bensin di Indonesia adalah paling murah di seantero dunia, bahkan dengan Laos dan Cambodia sekalipun yang saya anggap mereka cerminan 20 tahun Indonesia di masa lalu. Dan sekaligus kualitas bensin yang paling jelek dan bisa memperpendek umur mesin kendaraan.
2. Minyak yang bersumber dari fosil sudah akan habis dan hanya menghitung hari saja.
3. Menyetop subsidi sama dengan berhemat! Jangan tanya saya bagaimana bisa berhemat sementara kita harus mengeluarkan extra uang untuk membayar premium yang sudah tidak disubsidi lagi?
baca deh tabel diatas |
OK! Saya sudah tidak mengisi motor saya dengan premium lagi hamper satu tahun ini, ada alasan kenapa saya melakukannya:
1. Karena saya cinta negri ini, saya ingin mendukung pengeluaran yang tidak penting bagi negri ini supaya dana yang ada bisa dialokasikan dengan kepentingan lain. Mungkin bisa lebih focus dalam pendanan emergensi dari bencana alam sehingga kematian jiwa akibat kurangnya fasilitas keselamatan bisa dihindari.
2. Karena pada kenyataanya, mereka dengan mobil ber-plat hitam yang mengkonsumsi premium lebih banyak ketimbang pemakai motor. Bukan saja dari perbandingan volume kapasitas tangki bahan bakar, tapi kemacetan di jalan, ketidak-pentingan bepergian sendiri dengan mobil hanya akan menambah kecemburuan social yang akan menambah panjang catatan criminal akibat ini. Tapi kenapa pengendara sepeda motor selalu diklasifikasikan sebagai pengguna jalan kelas dua saja? Ini nggak bener!!
3. Karena jika saya mau mengisi bensin di SPBU, antrian motor selalu saja paling panjang sementara space untuk mobil kosong dan banyak jalurnya. Ini kembali diskriminatif pengendara oleh SPBU! Alias PERTAMINA. Lalu ketika saya mengantri di jalur PERTAMAX hampir seluruh mata pengendara mobil dan motor melotor ke saya dan berkata “WHAT THE FUCK”!! dan disitu saya merasakan betapa saya merasa berjalan diatas karpet merah!
4. Karena saya cinta sama tunggangan saya! Tiga tahun saya memiliki “si white angel” ini dan sudah lebih dari 35.000KM saya lalui bersamanya, jadi per tahun saya menunggangi dia lebh dari 1000KM atau 100KM/bulan! Pantas rasanya jika saya memberikan nutrisi yang baik kepada dia tanpa harus membuat dia kepanasan dan batuk-batuk jika diporsis dalam torsi yang tinggi. Meski dia terbuat dari benda mati, saya merasa dia punya jiwa, kadang saya bicara dengannya sembari saya mengendarainya atau sewaktu saya memandikannya.
si "white angle" @ pacitan idul adha 2010 |
I am feeling good if I am doing better than others
Saya akan merasa lebih senang jika bisa melakukan sesuatu yang lebih baik ketimbang orang lain, dan ini sebenarnya kesenangan hakiki atas itikad dan kerja yang sesungguhnya kita lakukan.
Memang, Rp. 5000 adalah sama dengan lebih dri 30% extra pengeluaran jika saya harus mengisi full tangki mio saya dengan pertamax dibanding dengan premium. Tapi kesenangan dan ketenangan bathin saya lebih berarti ketimbang alasan teknis yang saya rasakan seperti motor lebih berakselerasi, lalu konsumsi bahan bakar semakin irit dari benefit nyatapun saya sebenarnya sudah mendapatkan break-event-poin yang langsung!
So, kenapa masih mau mengkonsumsi sesuatu yang masih bersubsidi jika anda mampu? Bukankah dengan tetap mengkonsumsinya anda bukan sebenarnya bukan tangan yang berhak menerima? Alias haram hukumnya? Ah saya bukan seorang agamais yang pantas bicara halal haram tapi saya meliha teman SMA dulu yang kini berjanggut seperti imam-imam dalam foto-foto yang menggantung di madrasah dan sekolah agama itu? Tapi masih menghalalkan semua yang haram!!
SO, seharusnya PERTAMINA harusnya membuat sebuah kampanye publik yang menjadikan semua produknya sebagai ikatan emosi seperti saya dengan mio saya dan pertamax.
PERTAMAX GAN!
lotta loves from,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
translate this page
Blog Archive
-
►
2016
(1)
- ► December 2016 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► December 2013 (1)
-
►
2011
(4)
- ► October 2011 (1)
- ► February 2011 (2)
-
▼
2010
(30)
- ▼ November 2010 (5)
- ► October 2010 (3)
- ► April 2010 (4)
- ► March 2010 (4)
- ► February 2010 (2)
- ► January 2010 (3)
-
►
2009
(199)
- ► December 2009 (3)
- ► November 2009 (32)
- ► October 2009 (52)
- ► September 2009 (10)
- ► August 2009 (27)
- ► April 2009 (1)
- ► March 2009 (3)
- ► February 2009 (8)
- ► January 2009 (5)
-
►
2008
(86)
- ► November 2008 (5)
- ► October 2008 (9)
- ► September 2008 (3)
- ► August 2008 (4)
- ► March 2008 (10)
- ► February 2008 (19)
- ► January 2008 (2)
-
►
2007
(89)
- ► December 2007 (4)
- ► November 2007 (5)
- ► October 2007 (43)
- ► September 2007 (23)
- ► August 2007 (10)
- ► January 2007 (3)
0 komentar:
Post a Comment
hey...thanks for your post, i really appreciate it.