Tuesday, March 02, 2010
Teman saya tertawa terbahak bahak sampai airmatanya keluar. Entah karena dia orang mudah terhibur atau karena jawaban saya yang lucu saat dia menanyakan siapa benchmarking saya dan saya menjawabnya "choky sitohang".
Secara GUI saya sama dia ga jauh beda, dia sexy dan saya kurang sexy tapi lebih pintar, fungsi basic saya malah lebih banyak shortcut yang lebih mendukung produktivitas ketimbang via agency untuk menghubungi choky sitohang. Lah emang siapa sih choky sitohang dan siapa saya? Ga penting lagi kayaknya saat ini untuk melihat packaging.

gak penting banged ya 

sing penting ferform
sing penting lebih irit kalo bisa gratis
pilih yang mahal atau yang murah
pilih yang beli atau gratis
pilih yang bajakan atau asli
pilih yang halal atau haram

semuanya ga ada pilihan yang pasti, tapi kembali ke kebiasaan. Toh orang jadul dulu bilang, ala bisa karena terbiasa, jadi jangan saling menyalahkan dan saling membedakan sebuah perbedaan yang bukan pada levelnya masing masing. Kalo mau membandingkan adalah perbandingan Win 7 dengan Mac OS Leopard propietaries yang berbayar dan sama sama bergerak di mainstream-nya bisnis IT, tidak membandingak Ubuntu 9.10 sebagai Win7 killers.

this is totally wrong
Jangan  mentang mentang Windows berasal dari Amerika, lantas haram dan Linux halal tidak seperti itu dab. Apalagi sampai Ubuntu 9.10 (at least itu rilis terakhir) mau mendebat Win 7, ya nggak aja kale, tapi kalau Linux Mint 8 (which is masih keturunan yang dipercantik dari ubuntu 9.10) ya jelas lewat lah. Saya harap kalian mengerti maksud saya, ya ya ya!
Teman saya mas Rijal menulis jujur tentang perbandingan Ubuntu 9.10 dengan Win 7 di blognya serta konsekuensi kalo masih memakai Win 7 versi RC (Release Candidate) yang pernah diberikan icip-icip oleh Microsoft sebagai pemanis kepasa public atas Vista yang gagal, menurut saya Win. 7 tidak lebih dari XP yang diupgrade itu saja, karena saya tidak melihat begitu signifikan untuk sebuah OS berbayar jika kita harus mengeluarkan kocek paling $200 untuk full home package atau $120 untuk versi upgrade.


being realistic and being fair 
So, ayolah kalau memang tidak mampu beli barang asli jangan membajaknya. Itu haram sifatnya paling tidak itu fatwa saya sebelum difatwa-kan MUI yang masih sibuk dengan urusan nikah sirih itu. Saya tidak membenci propeitary software, saya hanya mengibarkan bendera berperang terhadap pencurian hak intelektual. Saya tidak mau disebut pencuri karena saya tinggal di Indonesia dimana kekayaan intelektual orang lain dibajak sejumlah $411 juta di tahun 2007 dan $544 juta di tahun 2008, saya harap dengan dimulainya GCOS pertama 2009 lalu serta adanya PP yang mengatur 2009 akan menurun angka pencurian itu. Tunggu, $544 juta itu kira kira Rp. 5.440.000.000.000,- duh banyak banget ya, sampe saya nggak tahu mengejanya itu trilyun apa bilyar ya?  

Eh tunggu maksudnya kalo kita ga usah membayar sejumlah itu dengan memakai software tak berlicensi dan tak berbayar alias Linux - Ubuntu, berarti kita  bisa ngirit sejumlah itu kan dan uang kita ga berpindah keluar negri. 

Tapi kayaknya lebih dari cukup untuk menyulap Jogja menjadi Singapore. 

saya menyesal mengenal linux
sudah lebih empat tahu ini saya menyesal karena saya memakai linux, tepatnya turunan ubuntu  jaunty yang ditouch-up menjadi jolicloud yang cocok di netbook saya dan linux mint 7 berbalut lembut XFCE yang ringan dan powerfull di notebook dell inspiron lama saya. YA! Saya menyesal kenapa saya duluan mengenal windows ketika awal kursus komputer dulu yang membuat otak saya statis.

 So, see me at the Ubuntu mendebat Windows 7 di acara mega bazaar komputer 2010 yang berlangsung dari tgl 3 s/d 7 Maret di JEC - Jogja


dj, sudah "meracuni" 28 komputer teman dipasangi ubuntu 

lotta loves from,

0 komentar:

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on