Thursday, April 22, 2010


Lima menit menjelang keberangkatan Sancaka sore jam 16:00 saya baru keluar dari parkiran motor di Stasiun Tugu, waktu itu Juma't 16 April 2010 Jogja diguyur hujan deras bak air tumpah dari langit. Teman wanita saya dian yang saya todong dia untuk menemani saya ke Surabaya tampaknya sudah pucat pasi karena belum melihat batang hidung saya sementara kereta sudah mau diberangkatkan. But, I made it. Saya percaya the power of "kindness" saya percaya Tuhan maha adil dan membantu sekecil apapun pekerjaan baik yang kita lakukan, bahkan baru niat sekalipun. And here we go!

Saya salut kepada PT KAI yang terlihat lebih memperhatikan ketepatan waktu ketimbang dunia penerbangan di negeri ini. Entah karena kereta punya satu jalur saja sehingga sedikit keluar dari jadwal akan mengacaukan semua perjalanan yang lain, ataukah karena lalin di langit sana lebih luas sehingga delay sudah menjadi hal yang lumrah. At leat suplus yang dibukukan BUMN ini telah menjadi laporan yang cukup memberikan kepercayaan publik terhadap sektor transportasi di Indonesia ini. Bahkan teman saya dari Cambodia, Laos, Phillippines bahkan teman dari German sekalipun cukup memuji dengan Pelayanan Kereta di Indonesia ini ya khususnya jalur Jawa.  Termasuk teman saya Dian itu yang nampak bagai anak sekolah dasar yang diajak berlibur dengan naik kereta api tuuut tuuut tuuuut, siapa hendak ikut. Terakhir dia ke Surabaya adalah tahun 2001 jadi selama hampir dua kali pemilihat gubernur jatim pastinya banyak sekali perubahan yang dilakukan Surabaya yang sekarang menjadi kota pilihan saya untuk shopping ketimbang Jakarta, ya gimana lagi pertimbangan saya adalah:
1. Jarak yang bisa ditempuh hanya 5 jam dari jogja by train atau by bus setiap jam. 
2. Saya punya banyak kawan di Surabaya yang bisa ditumpangi tidur.
3. Jarak dalam kota surabaya antar tempat menarik yag serba dekat tak seperti Jakarta
4. Harga yang relatif lebih murah dibanding Jakarta atau Jogja sekalipun dalam beberapa hal.
5. Ada lebih dari 20 pusat perbelanjaan di Suabaya bahkan yang khusus sekalipun seperti IT dan Wedding.
6. Kuliner yang International
7. Ada lebih dari 10 taman yang asri dan rindang di dalam kota dimana kita bisa berteduh, relax bersama kawan hanya untuk meminum segelas minuman dingin. Bahkan beberapa taman sudah dilengkapi dengan wifi gratis! 

OK, cukuplah bicara Surabaya. Toh saya tidak dibayar untuk mempromosikannya. Saya hanya selalu berbagi yang baik kepada teman, meski terkadang saya membicarakan fakta yang menurut saya tidak baik untuk memberikan input dan perbaikan.  OH YA satu hal yang menurut saya sangat berbeda dengan kota lain dalam musim pilkada ini yaitu slogan slogan yang dipublikasikan oleh para calon pemimpinnya sangat berbeda contoh:

Di Surabaya:
Indahnya Perbedaan
I Love (lambang love) 100%
Di Solo:
Calon pemimpin wong cilik
Bebaskan biaya pendidikan

Pokoknya bedo! Entah masyarakat surabaya yang sudah megapolitan dengan mudah menyerap kata kata slogan ala surabaya, ataukah mereka sudah menganggap kalo slogan solo bila ditempatkan di Surabaya sudah di-cap "ndeso" katro!  Aatau kebalikannya, slogan yang ada di surabaya jika ditempatkan di Solo maka orang orang tak akan faham artinya dan baru memahami kata kata generik saja? Padahal mereka semua kan menonton sinetron Cinta Fitri bukan?

Tapi paling tidak slogan politik sedikit lebih maju ketimbang propaganda anti narkoba yang selalu bilang dimana mana mulai dari tanah inyong sampai tanah ngapak seperti:
NARKOBA NO, PRESTASI YES
SAY NO TO DRUGS

It is so so  primitive in saying so! Kayaknya perlu sebuah PR Agency yang handal untuk supaya message-nya sampe ke akar rumput. Buktinya berita terakhir penagkapan drug dealer dari Malaysia ke Jogja dengan 2.5 KG barang haram itu pastinya akan dipasarkan di Jogja (bukan seperti yang dilansir oleh seorang pejabat dari pihak kepolisian Jogja yang katanya hanya dijadikan transit untuk selanjutnya dipasarkan di Jakarta) bukankah Jogja kota yang sangat prospektif dengan pemasaran seperti itu? I call it it is a drect marketing, ngapain mesti susah susah via Jakarta kan lebih enak langsung ke end user.

Eonugh is enough DJ! Jangan kemana mana ngomongnya, nanti jauh dari judul artikel ini! Ah mungkin juga masih efek dari disorientasi karena virus flue ganas itu, toh kata dokter itu biasa sebagai symptom-nya. 
Anyway! Finally we made it. Saya, Dian dan couple Elly & Andre having a good time, an intimate conversation, waktu yang berkualitas antara saya dan Elly yang sudah seperti sodara kandung sendiri. We had great time in the past, sharing things in life, belanja ke pasar basah berdua beli sayur dan ikan demi menghemat pengeluaran dan meng explore skill kuliner masin masing, Elly dan saya punya taste yang sama tentang bumbu dan rempah, hanya saja dia lebih suka masak nasi lebih lembek ketimbang saya yang lebih sedikit air jika menanak nasi.

Life must go ON

Hey! I am happy for you. Apapun yang kamu lakukan dan dimanapun kamu hidup aku  akan selalu ada disampingmu untukmu sahabatku. Ende, hanya sebuah titik dari ribuan pulau Indonesia tapi saya yakin kamu akan menjadi bintang disana yang akan selalu menerangi langkahku dimalam hari. Toh aku tak perlu menengadah setiap kali ingin bertemu dan melihat wajahmu karena aku yakin kamu ada disana untuk-ku.

lotta loves from,

0 komentar:

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on