Ja! Perdebatan publik yang menurunkan rating pak SBY karena seorang bocah bernama ponari telah memutar uang perhari di lingkungannya sebesar 1 milyar, sengaja saya tidak menuliskan dalam angka karena kalkulator di otak saya hanya mentok 6 digit saja. Gila.... Hebat ..... entah apalagi kata-kata yang pantas aku keluarkan setelah fenomena Ryan Jombang, kembali kecil ini "terangkat" oleh fenomena dukun cilik ini.
Saya sendiri tidak menutup mata jika pada akhirnya banyak orang sakit yang sembuh gara gara minum air yang dicelupkan oleh batu yang dipegang ponari yang konon katanya batu itu berasal dari kilatan petir!
Jika dia bisa membuat banyak orang sembuh.
Jika dia bisa membuat banyak orang perekonomiannya terangkat.
Jika dia bisa membuat dirinya kaya tanpa pergi sekolah.
Jika dia bisa sakti mandraguna tanpa bersusah payah puasa 40 hari 40 malam di goa hantu.
Jika dia bisa menjadi tenar seketika.
Ya jelas. Secara pribadi saya juga sirik atas apa yang diperoleh dia. Kalo beribu ribu orang mengantri selama berhari-hari hanya untuk mendapatkan sebotol air suci yang bisa saja terkontaminasi e-coli lantas seakan-akan negara terancam oleh sekelompok aliens dari planet lain yang mengharuskan negara waspada dan angkat senjata?
Aliansi anti Ponari
MUI menggodok fatwa
Militer bersiaga 24 jam
Saat ini, mata saya masih melototin sosok anak ndeso di layar komputer yang lagi main-main notebook dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya dipegang seorang dewasa sembari mencelupkan batu yang digenggam ponari ke air yang setiap pasen bawa. Ponari si "innocent" asik saja main dengan fikirannya sendiri, "autis" mungkin itu yang bisa menjabarkan ia, sama seperti anak-anak mahasiswa di Jogja saat pada ber "fuck-book" ria di Kedai Kopi tadi malam.
dj, stm (sirik tanda tak mampu)
pernah mem-follow-up mimpiku ataukah aku tak pernah bangun dari mimpiku?
Tapi lucu, juga kalo tiba-tiba aku mimpi tadi malam (baca. pagi),
setting scene mimpinya seperti ini:
Aku tiba di sebuah U-turn jalan outer dan aku sedang mengendarai mio
putihku ingin memutar balik. Sebenarnya ada celah untuk mioku memutar,
akan tetapi ada sebuah mobil bak sejenis Suzuki Pick Up senada dengan
warna putih mioku malang ditengah-tengah U-turn dan tidak bisa memutar
karena kurang mengambil space. Didalamnya, sepasang suami istri berbaju
hitam-hitam serta berkacamata hitam, dengan masing-masing kedua jendela
kaca mobilnya dibuka lebar, yang pengemudi setengah mengeluarkannya
tangannya gaya supir angkot menyetir.
Si istri melongokan kepalanya keluar seraya meneriakan supaya aku
memundurkan motorku supaya mereka bisa memutar, maka aku mundurkan
sedikit. Akan tetapi entah kenapa, mobil mereka marah menyeruduk mioku
dengan posisi mundur, aku sudah berteriak kalo mereka telah menyeruduk
dan menyeret mioku beberapa jarak, tapi mereka cuek, malah si pengemudi
tak menoleh sedikitpun dan jujur aku memang tidak bisa melihat mukanya
si pengemudi tapi aku tahu itu suaminya.
Kemudian mereka kabur setelah membuat mioku ringsek! Kelihatannya mereka
sedang dikejar-kejar seuatu, atau malah sedang mengejar sesuatu tapi aku
tahu si istri ga bisa berbuat apa-apa kecuali manut dengan suaminya yang
notabene pengemudi yang tidak tahu ber-etika di jalanan. Sementara aku
tidak bisa berbuat apa-apa, sudah kucoba untuk menyusul mobil mereka
tapi apadaya, mobil mereka telah membuat mio bagian belakangku saja ringsek.
Dalam scenario itu aku tahu rumah mereka dari tayanyan info-tainment
karena mereka pernah diberitakan, maka aku pikir ah gampang nanti saja
minta pertanggung-jawaban mereka yang penting sekarang aku lapor polisi
dulu atas kejadian ini. Dan aku tak liat didekat sana ada sebuah
bangunan kecil dengan tulisan "POLISI" besar di sidinding kiri bagian
luar yang menghadap jalan raya. Ya, sebuah kantor polisi kecil yang sepi
tak ada polisinya sama sekali, maka aku hanya numpang memarkir mioku dan
selanjutnya aku entah kemana (mungkin menunggu di tempat lain) sampai
ada petugas di kantor polisi itu.
Selanjutnya, aku sudah kembali ke kantor polisi itu adan apa yang
terjadi, ternyata mioku sudah ada didalam bagunan itu nampak
bergelantungan kulit jok motor dan aku melihat seseorang sedang
"menambal" jok mioku yang robek akibat diseruduk tadi dan orang tersebut
memperlihatkan kondisi roda belakangku seraya berkata kalau bagian
keseluruhan roda belakangku sudah tidak bisa diperbaiki dan harus
diganti semuanya, alias perlu biaya yang tidak sedikit.
AH Sial!
Atau Untung!
Ternyata cuma mimpi di pagi hari. Jam menunjukkan jam 6:30 pagi. Aku
yang biasanya ga bisa terbangun sebelum alarm HPku berbunyi jam 7:30
pagi, pagi ini terasa segar padahal aku baru beranjak ke peraduan jam 2
tadi malam (pagi). Segera aku turun dari tempat tidur, membuang sedikit
cairan yang medesak keluar lalu aku menjerang air untuk membuat kopi pahit.
Dan mimpi itu masih segar di kepalaku. Kemudian aku tersentak kaget,
kalo si suami pengemudi pick-up tadi adalah si aktor kawakan yang
meninggal akibat kecelakaan sewaktu turing motor besar di kawasan karang
anyar tahun lalu.
Mimpi = bunga mimpi?
Tapi koq bunyanya nggak indah ya?
Ah dasar mimpi.....ada ada saja.
Dalam sejarah gue, mungkin baru kali ini ga beli HP anyar dalam setahun terkahir. Bukan karena tidak tergiur oleh produk baru, tapi kalo iPhone generasi pertama yang aku beli setahun lalu adalah "a-computer-that-makes-calls" gimana gue bisa menggantikan dengan yang lain? Tak terkecuali BB (Blackberry, Bread-Butter) atau apalah namanya yang harganya sama dengan iPhone atau mungkin lebih tinggi.
Lalu temenku berkomentar lagi, sepertinya elo udah bisa setia sama pasangan lo kalo elo ga ganti HP selama setahun, dengan kata lain kalo gue sudah berudah tidak berganti setiap jagung berbunga?
HEY! Listen-UP,
Gue gak ganti Iphone gue selama setahu ni karena:
- Gue hanya keluarin dari tasnya saat gue pengen "make" aja dan hanya sesekali karena gue ada hp lain yang gue pake setiap hari.
- Gue gak ganti ganti karena ga ada tandingannya lagi dari yang lain. Paling tidak itu menurut gue, entah kalo ada yang lebih baik.
- Karena ga ilang, coba kalo ilang pasti gue cepet cari gantinya. Waduh mudah-mudahan aja jangan pernah sampe ilang ato dicuri ya...
I signed up for my new 16GB white iPhone 3G.
Do I need to sign-up for new lover??
U tell me....
lotta loves from,
Na hanjuang taya kamelang
Daun pulus lalambaran
++++++++++
Gambar dipersembahkan oleh Lifestylemagazine.weblog
Sepotong bait lagu jaipongan itu masih ada di benak kepala saya.
Bagaimana tidak, dulu saya pernah menjuarai festival Jaipongan mesti hanya tingkat kecamatan saja, tapi saya bangga karena paling tidak saya pernah "disana". Torehlah nadi saya. Pasti masih tercium segarnya merahnya darah Sunda dari dalam diri saya.
Geram! Mungkin hanya itu yang saya rasakan sekarang tatkala membaca kalau Gubernur Jawa Barat terpilih telah "mengharamkan" Jaipong. Ternyata hati dan pikirannya ada di padang tandus arab sana. Bagaimana tidak, hanya dengan dalih bahwa tidak sesuai dengan agama yang ia peluk, ditambah dengan cerita bahwa tari jaipong secara sejarah berasal dari kalangan "prostitusi" jaman baheula yang menjajakan kemolekan tubuh menarik simpatisan para lelaki hidung belang dengan 3G nya (Goyang, Gitek, Gaul) + Gedubrak!
Sejak kapan agama dicampur-adukan dengan budaya?
Duh, bagaimana nggak semakin kuat saja kalo saya akan menjadi orang yang golput di putaran pemilu legislatif ini kalo ternyata saya salah pilih pemimpin seperti dia. Mungkin saya akan mendirikan partai "Jaipong" saja ah, paling tidak ada 1/3 masyarakat Jabar dan ini sama dengan 50 kursi di DPR? yang pro kalau Jaipong tidak mau diharamkan dan dilarang dari peredaran... hihihi jadi mimpi ya.
Tarik maaaang... mangga atuh sok ngibing!
lotta loves from,
Hm, koq bisa ya?
However, urusan cinta dan selangkangan memang selalu mengesampingkan akal sehat, karena katanya memang tidak ada logika dan perhitungan disana yang mampu dicerna oleh otak kita. Yang ada hanya hati (nafsu) yang berbicara. Benarkan demikian?
dj, jadi serem deh
lotta loves from,
ngana pe goya pica-pica
ngana pe bodi poco-poco
cuma ngana yang kita sayang
cuma ngana yang kita cinta
cuma ngana yang suka beking pusing
..................
Aiih, dah lupa gue gerakannya poco poco ini. Ayo ah mumpung Ibu Mega sedang me-recyle, ayo kita badansa pesta pemilu.
dj, tarik-ulur, maju-mundur, naik-turun, ah lebih enak
lotta loves from,
WTF! "Pasti mau dibuangnya tuh anak kucing", umpatku dalam hati. OK! I hate cats... But letting them to get killed before they event know how the taste of fish is not the nice way to die...
So, bukannya trying to be a hero, atau apalah, I took them home, making them a nice-cozy-comfort-warmth-dry sleeping booth. And what now? Gue bingung mau kasih makan apa? Untung masih ada sekaleng kecil corned beef di lemari, persediaan terakhir gue kalo pas kelaparan malam hari bikin spagheti corneed beef adalah alternative lain selain makanan pokok kedua bangsa indonesia "indoie goreng". So, kubuka kalengnya dan kutuang kedalam mankok kecil melammin, kupegang leher kucing itu, kuenduskan hidungnya ketas corned beef.
Tetep ga mau makan dan mengeong-ngeong makin keras, "ah kenapa pula"! bingung aku jadinya. Segera kutuang susu condense dicampur air hangat diatas piring ceper, dan segera kulakukan yang sama dengan mengenduskan hidungnya ke susu tadi, tetep gak mau juga.... "holly sh**t".
"Bodo ah", umpatku dalam sekali lagi. "It's your fault", siapa suruh bawa anak kucing pulang. Kusulut sebatang rokong sambil duduk bertekuk lutut sebelah dilantai sambil kutatap 2 ekor anak kucing yang mungkin masih berumur belum genap seminggu itu.
Pelan-pelan anak kucing itu menempelkan badannya di sela-sela kakiku kemudian menggesek-gesekan badannya, kemudian berhenti dan merebahkan badannya sambil keduanya. Ah... sejak kapan gue menjadi sangat melow dan sensi gini?
"Ternyata bukan makanan mahal empat sehat lima sempurna yang dia inginkan, tapi empat cinta dan lima kasih sayang yang mereka perlukan".
lotta loves from,
Seorang ibu sepertinya minggat dari rumahnya, karena bawaanya lumayan banyak; ada tas gedong di beldaakang, trus ada juga tas kresek besar mengait di depan sepertinya perlengkapan susu bayi tersebut.
But look at the baby's legs. Entah terlelap tidur di-ninabobokan oleh klakson dan deru kendaraan di ring road utara atau memang sudah tidak bernafas dibawah selimut tebel dan jaket mamanya?
Rasanya pengen aku berhentikan si ibu dan ngobrol ada apa gerangan dengannya, karena aku perhatikan sepertinya dia ga fokus mengendarai motornya, dikit2 ngerem dikit dikit kiri kanan. Ah tapi perduli amat, lah wong si ibu aja ga perduli sama bayinya itu... gue cuma berdoa semoga selamat sampe tujuan dan dapat jalan keluar masalahnya kalo iya ada masalah.
dj, lho ko jadi gue yang ga fokus di jalan
lotta loves from,
translate this page
Blog Archive
-
►
2016
(1)
- ► December 2016 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► December 2013 (1)
-
►
2011
(4)
- ► October 2011 (1)
- ► February 2011 (2)
-
►
2010
(30)
- ► November 2010 (5)
- ► October 2010 (3)
- ► April 2010 (4)
- ► March 2010 (4)
- ► February 2010 (2)
- ► January 2010 (3)
-
▼
2009
(199)
- ► December 2009 (3)
- ► November 2009 (32)
- ► October 2009 (52)
- ► September 2009 (10)
- ► August 2009 (27)
- ► April 2009 (1)
- ► March 2009 (3)
- ▼ February 2009 (8)
- ► January 2009 (5)
-
►
2008
(86)
- ► November 2008 (5)
- ► October 2008 (9)
- ► September 2008 (3)
- ► August 2008 (4)
- ► March 2008 (10)
- ► February 2008 (19)
- ► January 2008 (2)
-
►
2007
(89)
- ► December 2007 (4)
- ► November 2007 (5)
- ► October 2007 (43)
- ► September 2007 (23)
- ► August 2007 (10)
- ► January 2007 (3)