Thursday, September 13, 2007

Pacitan_self_turing_34Padusan 2007

Jogja -1 Puasa 2007

Setahun genap gw di kota gudeg yang sarat dengan tradisi warisan turun termurun adat jawa, meski gue dilahirkan di pulau jawa dari suku yang berbeda rasa memiliki budaya jawa sudah ada jauh dilubuk hati gue.

Diawali dengan pluralisme (red. gue masih suka bacanya Bhineka Tunggal Ika) masyarakat jogja yang datang dari berbagai kota di Indonesia, sehingga kesukuan dari masing-masing daerah sudah tidak terlihat lagi ditambah dengan kuatnya akar yang bercokol dari warisan nenek moyang jaman Mataram sampai sekarang masing diyakini dan dilakukan meskipun oleh peradaban modern kini.

Setelah seharian dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, ditengah terik matahari dengan suhu mendekati 35 derajat celcius, gue mesti pergi ke beberapa instalasi IPAL di seputaran Jogja, dengan team yang dikepalai oleh Professor Barkley dari South Africa, seorang expert of expert di bidang micro organisme yang tujuannya untuk mengajari kita bagaimana bisa memaksimalkan pengembang biakan mikro biologi yang bermanfaat untuk permasalah sanitasi, sehingga limbah yang dikeluarkan dari instalasi kita bisa dialirkan aman ke badan air...:)

Alhasil, kepala pening lemes gak ketulungan mana makan siang telat dan kurang bergizi, 1 butir oskadon tidak bisa meredakan sakit kepalaku akibat terlalu kena matahari langsung (ini penyakit kolokan gue). Akhirnya hantam lagi 1 panadol merah, yang memang ajian pamungkas hanya dalam hitungan kirang dari 20 menit hilang tuh kepala gue....

Bon!Postingan gue ini sebenarnya bukan mau ngomongin kegiatan pekerjaan gue itu, tapi tradisi mandi di tempat umum sehari sebelum puasa yang bertujuan sebagai pembersihan diri dan jiwa a la jawa yang sangat kuat sekali dipercayai masyarakat jawa khususnya jogja yang disebut PADUSAN.

note: gue ngerti adus = mandi

So, temen gue yg asli jogja gak bisa ikutan dan karena udah keburu sore dia saranin gue ke pemandian di daerah Turi sekitar 20-30 menit dari tempat gue, gue sendiri gak tahu nama kampungnya tapi sewaktu gue udah sampe di turi dan menanyakan tempat padusan ke segerombolan brondong mereka dengan senang hati mengantarkan gue ke tempat pemandian (spring water) yang OMG.... its a spring lagoon, kolam alami dari sumber mata air yang menyembul dari dalam bumi dan dengan dasar kolam dari bebatuan hitam yang entah udah berapa abad lamanya disana, secara dinding kolamnya juga terbuat dari tumbukan batu candi hitam yang tersusun rapi. Shiiiiittt Duingiinnya.... gilane, ya iyalah secara udah menjelang jam 5 sore dan lokasi ini ditengah hutan dikaki gunung merapi + sekarang musim kemarau yang notabene temperatur akan berganti drastis di saat menjelang sore ke malam hari

Dengan ditemani para brondong ber 8 orang itu gw melaksakan ritual padusan tersebut, tentunya plus beberapa orang yang tah ada disana....! Gue hanya bermantra Bimsillah aja dan byur... Jarak yang hanya maximal 1 meter dari pemandi lain gue bilang bagai Dawet Ireng Kebumen di dalam mangkok, tapi anehnya meki mereka pada main air, tetep air bening tidak menimbulkan keruh... ini sempeter terbesit dalam benak gue "koq aneh", tapi fikiran itu gue buang jauh-jaih dan gue melanjutkan kesenangan menikmati segernya air dari dalam bumi yang sudah difilterisasi oleh bebatuan alam berlapis lapis dan tentunya kesegaran tadi tidak stop sampai disitu, si gerombolan brondong ndeso yang sok akrab dengan badan mereka yang natural dan masih virgin telah menambah nikmat hidup gue dihari itu sebagai awal dari puasa tahun ini.

dj, taha nafsumu yaa

Catatan:
Link lengkap perihal padusan bisa dibuka di;
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/17/0804.htm
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1003/27/0505.htm

0 komentar:

Post a Comment

hey...thanks for your post, i really appreciate it.

join me on

translate this page

Blog Archive

Subscribe to Feed


who viewed me

visit Jogja

Visit Yogyakarta / Jogja