22:30 Lampu Merah Per3-an Wirobrajan gw nyadar nerobos lampu merah secara gak ada kendaraan lain dari arah yang sama secara gas lagi full, masa mau mengerem mendadak secara akan membuat motor gw oleng nantinya dan duarr!
Lampu merah berikutnya gak sempet ngerem dan gue hanya memperlambat jalan aja dan bergabung dengan gerombolan motor lain melaju, dan berikut lampu merah ke-tiga aman-aman aja, but sebelah kanan gue motor trail polisi mepet gue suruh menepi;
Polisi : Malam mas, darimana? (sok sopan)
DJ : Dari anter temen, kenapa mas saya distop ? (pura2 bego)
Polisi : Anda tadi menerobos lampu merah di pertigaan dan di lampu merah berikut anda tidak berhenti didalam garis marka (terlalu kekiri).
DJ : Oh iya? Ini SIM dan STNK saya, trus gimana ? (masih pura2 bego)
Polisi : Ikut ke pos sebentar (sambil nyalain motornya), gue secara mengekor aja meng-iyakan.
Di Pos Polisi:
Polisi : Anda tahu kesalahannya apa mas? (polisi yang jaga di pos tanya), secara polisi yang nyemprit gue diluar sama alap-alap polisi lainnya.
DJ : Saya menerobos lampu merah di pertigaan dan katanya tidak masuk di marka garis lurus di lampu merah berikutnya.
Polisi : Tuh anda tahu anda salah, trus kenapa masih dilanggar.
DJ : Iya saya memang salah, sekarang saya tilang aja dan saya minta TANDA TILANG LEMBARAN BIRU aja.
Polisi : Bengong terheran heran gue minta KARTU BIRU, tanpa gue kasih dia kesempatan gue timpali lagi.
DJ : Iya saya mengakui kesalahan saya dan saya akan membayar di kas BRI besok (dengan sok yakin dan PD abis dan super cuek dengan
mata gw tatap muka dia)
Polisi : Koq gitu mas? Nanti masnya report ngurusnya dan kita gak selamanya piket loh.
DJ : Lho kan kalo ada berkas tilang semua diserahkan ke kantor polisi terdekat dan saya nanti akan ambil setelah bawa
bukti pembayaran tilang di BRI, kan SIM saya tidak dipegang mas-nya.
Polisi : Semakin bengong dengan muka merah sekan mau menerkam gue. "Ya udah tunggu sebentar ya",
dia meninggalkan gue didalam pos secara dia keluar mendekati polisi yang nyemprit gue tadi diluar, lebih dari 5 menit baru mereka
berdua kedalam pos ketemu gue lagi.
DJ : Gimana?
Polisi : Gini aja mas, di BRI ato disini pasti ongkos tilangnya sama koq, langgar lampu merah 15 ribu, langgar marka jalan 15 ribu,
jadi totalnya 30 ribu, gimana ?
DJ : Ya udah, kalo memang sama saya bayar disini tapi saya tetep tanda tangani lembar biru bukan lembar merah.
Tapi saya Cuma da duit 20ribu aja gimana ?
Polisi : Ya gak bisa mas, ini tiket tilang gak bisa ditawar tetep sama aja 30 ribu.
DJ : Ya kalo gak bisa bayar 20ribu biar saya bayar di BRI aja, malam ini saya gak ada uang segitu Cuma ada 25ribu,
kalo saya bayart ilang 20ribu sisanya buat beli bensin biar bisa nyampe ke Jakal.
Polisi : Emang Jakal KM berapa ? (masih sok manis akrab)
DJ : KM8 (berharap polisi yang nyemprit mau anterin gue kalo habis bensin, manis sih), bensin sudah E mas, tambah gue lagi
Polisi : Ya udah deh, Cuma lain kali jangan diulang ya !
DJ : Keluarin 1 lembar 10 ribu, 1 lembar 5 ribu, 5 lembar seribuan yang udah lusuh (sok kere gitu loh)
Catatan :
- Lembar Biru Tilang = Lembar kalo kita mengakui kesalahan kita dan sesuai dengan kesalahan yang kita perbuat makan akan ditulis juga ongkos tilang sesuai dengan peratuan yang ada (tidak mark up, hehehe). Jumlah ongkos tilang gak mungkin lebih dari polisi minta jika bayar ditempat (red. Titip bayar) dan setelah kita bayar di BRI masuk kas negara, kita ambil aja SIM yang ditahan di Pengadilan yang ditunjuk ato di Kantor Polisi. Emang agak ribet, tapi cobalah pikir kalo uang akan masuk kas negara tidak ke kantong para alap-alap tilang itu. Fair enuf kan…. ?
- Jadi…. Trail URC itu menguber gue selama 3 lampu merah itu ??? Koq selama itu sih, padahal kan bisa aja dia nyemprit gue di lampu merah pertama ! Kenapa mesti membiarkan gue melewati 3 lampu merah baru nyemprit gue ? Ada apa dengan pak polisi manis itu ? Apa dia maunya ngekor gue sampe ke rumah gue ? (maunya !) Apa trail dia yang slow-motion ato Mio gue yang melesat bak meteor ? Kira-kira apa ya penyebabnya? Apa polisi itu masih lom sure kalo gue bikin kesalahan atau menunggu gue bikin kesalahan lagi? Bayangkan kalo Cuma 1 kesalahan Cuma 15ribu kalo 2 kesalahan kan jadi 30ribu gito loh! Jawabannya is "I DON'T KNOW"! and Ora Urus!
DJ, kalo bisa dipersulit kenapa mesti dipermudah ?
translate this page
Blog Archive
-
►
2016
(1)
- ► December 2016 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► December 2013 (1)
-
►
2011
(4)
- ► October 2011 (1)
- ► February 2011 (2)
-
►
2010
(30)
- ► November 2010 (5)
- ► October 2010 (3)
- ► April 2010 (4)
- ► March 2010 (4)
- ► February 2010 (2)
- ► January 2010 (3)
-
►
2009
(199)
- ► December 2009 (3)
- ► November 2009 (32)
- ► October 2009 (52)
- ► September 2009 (10)
- ► August 2009 (27)
- ► April 2009 (1)
- ► March 2009 (3)
- ► February 2009 (8)
- ► January 2009 (5)
-
►
2008
(86)
- ► November 2008 (5)
- ► October 2008 (9)
- ► September 2008 (3)
- ► August 2008 (4)
- ► March 2008 (10)
- ► February 2008 (19)
- ► January 2008 (2)
-
▼
2007
(89)
- ► December 2007 (4)
- ► November 2007 (5)
- ► October 2007 (43)
-
▼
September 2007
(23)
- the mobile cleaning supply
- look at me, I'm so sexy
- Mendadak jadi Sutradara
- Horeee! Aku udah gak sakaw lagi
- Mengenal Sahabat Rasul : Ali Bin Abu Thalib - 7
- Perkara Yang Merusak Puasa
- Mengenal Sahabat Rasul : Ali Bin Abu Thalib - 6
- Amal-amal Selama Di Bulan Ramadhan
- when the tounges meet ears
- Sarangan - gue pikir ujungnya dunia
- Hormati yang tidak puasa yuk!
- Surveyor + Digital Map Needed
- Menoreh - Sriti Cave
- RAmbu Rambu Jurusan Surga
- Jadwal Puasa 2007
- Padusan 2007
- Suntikan morfin itu padaku
- Puasa? Why Not!!
- wah punya lo mantep tuh
- ketika speda motor berkelamin
- Chatoux
- disemprit polesong
- menoreh – the highlanders
- ► August 2007 (10)
- ► January 2007 (3)
0 komentar:
Post a Comment
hey...thanks for your post, i really appreciate it.