Ah, kalau mau didaftar ya jelas lah butir-butir RUU Pornography akan terlihat sangat pendek ketimbang list yang gue punya. But It's okay.... at least ada kompensasi apa yang menjadi pasal kemarahan gue. Puaskah gue? Ya nggak lah.... bukan tindakan dia yang membeli kesemua apa yang dia "curi" selama ini tapi permintaan maaf dan tindakan yang tidak diulang yang akan membuat negatif kredit dia menjadi "0" lagi. s
Tapi mau gimana lha wong:
Tadi malam aja gue mau bikin cereal drink cokelat kesukaan untuk supply P3K (Persediaan Pertama Pada saat Kelaparan) dia embat di depan mata gue saat gue masukin motor ke garasi yang kebetulan konekting dengan dapur. Lucunya pas gue masukin motor dia cepet-cepet ke kamar mandi dan tidak keluar-keluar sampe gue masuk ke kamar, tapi gue sempet liat segelas cereal drink panas diatas meja yang masih mengepul.....ooh gue cuma mengurut dada (Ngebathin)
And you know what?
Mie instant yang dia beli untuk pengganti bukan Sarimi Soto Koyo, bukan Indomie Mie Goreng Super Pedas, bukan pula Kare Sapi yang Warna Merah.
Roti Tawar yang dia beli bukan produk Sari Roti yang terbuat dari gandum kasar yang pinggiranya masih utuh.
Bukan pula Susu Full Cream Ultra Jaya karena rasanya akan berubah kalo gue minum dicampur 2 butir es batu + Madu.
Believe me....those are bunch of Waste....
So, pada akhirnya fullfill materi bukan jawaban akhir. Toh gue juga bisa beli sendiri, tapi "sepotong permintaan MAAF yang tulus" adalah sebuah penawar racun yang ampuh.
Sebenarnya gue ga pelit! Seberapa duit sih samphoo sama makanan harian yang gue beli trus dimakan orang tanpa ba-bi-bu (dasar emang BABI lo). Tapi ya ini masalah attitude dan kebiasaan yang tidak baik apalagi gue bukan sodaranya atau papa asuhnya, gue ini ya sama-sama cari sesuap berlian!
Ah eniwei... kadang konflik itu penting dalam perkawanan. Let's create conflict to make the friendship more stronger! I prefer to take a winding road rather than taking a toll way@ Gak ada seninya gitu. Dan pagi ini perasaan gue soooooooooooo release setelah kemarahan tadi malam, gue gak perduli kalo omongan gue setajam bilah belati “anita sarawak” atau setajam siletnya “fenny rose” tap meluapkan kekesalah adalah SEHAT.
Sesehat pagi ini, fikiran dan perasaan gue so bright and light. Dan gue hari ini merasa bersyukur kalo gue hidup dijaman ini meski RUU Pornography telah menyempitkan ruang gerak gue dan kawan-kawan, meski ekonomi dunia sedang mengalami sebuah kematian suri. But who cares! Paling tidak gue masih bisa:
Beli gas diwarung sebelah gak susah kalo mau masak gak harus gesek2 batu buat nyalain api
Kemana2 gampang pake motor, mobil, kereta, gaklayak dulu harus rela jalan ratusan kilometer.
Dulu ga ada hiburan, paling cuma kimpoi doang, now hiburan ada tivi, internet 24jam.
Dulu gak ada musik, bayangkan jika hidup gak ada musik, sekarang musik2 bertebaran.
Dulu gak ada listrik bayangin kalo hidup gak ada listrik, semua serba gelap dan manual
Dulu makanan terbatas paling cuma makan hewan2 buruan dan dibakar pake garam sekarang lidah kita udh dimanjain dgn beberapa rasa makanan kaya pecel,gado2 hingga pizza.
Dulu gak bisa menjelajah ke mana mana paling cuma hidup nomaden dari goa ke goa sekarang udh pesawat yg bisa nganter kita keliling dunia.
Dulu nyari barang2 keperluan serba susah sekarang tinngal ke mall ato order ebay.com besoknya barang nyampe di depan rumah.
Dulu gak ada baju bayangin aja baju kita ga ganti2 sampe bau skrg tinggal pilih baju tiap hari.
Dulu gak ada sabun, shampoo, odol. Bayangin sendiri baunya mulutmu.
lotta loves from,
Akhirnya kemarahan gue tadi malam memuncak@! Bagaimana tidak, housemate gue lama-lama koq kurang ajar, dan yang pasti kalo sebelumnya belum pernah belajar lalu gue ajar-in tapi dia tetep kurang ajar yang akhirnya dia mesti dihajar!
Tinggal bareng dengan orang lain adalah suatu kepercayaan pribadi. Semuanya sekarang menjadi issue bersama dari mulai kebiasaan jorok yang harus dibuang, sharing keperluan dapur maupun yang lainnya yang masih bersifat keperluan bersama. TAPI tidak sesuatu yang bersifat pribadi, Sabun, Shampoo, atau makakan yang gue beli itu kan untuk memuaskan hasrat pribadi dari mulai merek, jenis, maupun darimana gue beli semua itu karena semua berdasar pada kepentingan pribadi.
Tadinya gue diemin, malah samphoo dan sabun cair sempet gue bawa kedalam kamar dan hanya gue bawa keluar saat mau mandi saja. Tapi apa yang terjadi selama 2 minggu gue bawa toiletries itu kekamar gue tidak ada sabun yang dia beli untuk dia mandi, jadi selama hampir 2 minggu ini dia mandi gak pake sabun?
Some people have NO ASS!
lotta loves from,
Lutuna....
Note: kalau display diatas tidak bisa dibuka di MP silakan berkunjung click disini contoh nyata dari vendor buatan anak pertiwi yang sepertinya pernah ngintip saya jika saya membuat sarapan pagi sebelum berangkat kerja.
lotta loves from,
Moga-moga ini adalah pose terakhir yang narcis bin narcism yang dilakukan oleh sekelompok manula yang merasa masih bau kencur. One come one go! But inside my heart you are still my friends. Kalo pacar ada istilah bekas pacar tapi teman semoga tidak asa istilah ex-freiends.
To my Ichal and Ade, semoga kalian cepet mendapatkan pasangan yang memperbaiki keturunan kalian dan menjadi insan yang rela membela kebenaran.....huuuekssssss!
lotta loves from,
Ah untung gue ga punya utang sama siapapun kecuali utang report progress sama partner kerja. Mungkin juga utang budi (eh boleh bayar pake adiknya budi ga) ke orang-orang yang pernah disusahin ama gue. Gue pikir ide yang sangat brilliant...!!! Bayangkan....
Hmm Yummy....gue koq jadi lapar
Di pintu gerbang 2 orang sekuriti membukakan pintu seraya mengucapkan selamat pagi dan langsung menanyakan apa keperluan gue, dan gue jawab mau ngeprint buku tabungan dan seorang dari mereka mempersilakan gue duduk di kursi tunggu tanpa gue ambil nomor antrian dulu "aneh" kata gue dalam hati, tapi gue nurut aja. Selang beberapa menit kemudian seorang dari mereka menghampiri gue dan memberikan nomor antrian dan tidak lama nomor antrian gue dipanggil.
Si mbak teller melayani gue dengan sangat atentif. Gue baru sadar seragam mereka sudah ganti dari merah ke warna maroon gelap dan baru gue sadar 4 orang dari teller + cs memakai wig yang sama ......yak! so artificial.... kenapa pula mereka mesti memakai rambut palsu pendek diatas bahu dengan warna coklat gelap hanya untuk biar matching dengan seragamnya atau memang ingin tampak lebih cantik dan seragam rambutnya dengan yang lain?
Ada lagi pak?
Tidak makasih.
Baik pak kalo gitu selamat pagi.
Kemudian aku mengecek sebentar balance buku tabungan sebelum meninggalkan lobby bank dan kemudian sekuriti kembali mengjhampiri gue dan kembali bertanya "ada yang bisa dibantu lagi pak"? ...."oh gak, makasih". kemudian gue segera meninggalkan lobby yang dibukakan oleh sekuriti yang satu lagi.
God! Biasanya gue dapat perlakuan seperti ini di hotel berbintang lima. Gue gak expect staff bank akan melakukan hal yang sama dimana gue merasa sangat tidak nyaman pada akhirnya. Kenapa mereka gak memperlakukan gue biasa-biasa saja seperti orang awam pada umumnya? Gue tahu pasti orang lain juga diperlakukan hal yang sama, cuma gue gak yakin kalo yang lain akan merasakan apa yang gue rasakan.
Intruders memang ada dimana mana. Mungkin itu kata yang tepat menurut gue, gak tahu di bahasa indonesia apa ada padanannya ya? Yang pasti gue akan merasa sedikit less privacy oleh perbuatan seseorang yang membuat gue tidak nyaman pada akhirnya.
Ah. I just want to be a normal person.
So, alhasil di 1 forum ada orang Jakarta mau get rid of his bokep collection, dan nawarin di forum kalo ada yang mau daftar di dia. Nah gue pikir pucuk dicinta ulam tiba, gue iseng2 daftar lah dan you know mungkin selang 3 hari ada tiki hantar paket ke alamat gue.
What the hack! gue gak expect kiriman dari sapa sapa ko ada yang kirim paket? Akhirnya gue penasaran buka bungkusnya pelan-pelan, hihi bak buka perawan dimalam pertama dan akhirnya "jrennnng".... 22 keping bokep ada diatas pangkuanku.
Hihi, thanks to whoever kirim pake bokep ke gue ya.... anehnya tuh bokep belum ada scratch sedikitpun dan bungkus plastiknya dengan keadaan seperti virgin....nah lho! gue pikir nih seller yang takut kebongkar sama RUU pornography di jakarta atau dealer bokep yang udah insyaf tapi mau membagi kesenangan dengan orang lain.
Sekali lagi makasih ya, semoga anda masuk surga... paling tidak surga duniawi dulu.
lotta loves from,
Nah temen gue itu bingung mau ambil yang mana akhirnya gue suruh ambil aja semuanya, toh gue udah ga butuh gituan lagi (udah expert sih), malah beberapa jurus baru gue kompilasi jadi jurus a la gue. Hauahaahaha
Udah jam 12 lewat ketika dia balik kearah Wibra (Wiro Brajan) dan katanya ke Gep polis yang lagi razia narkoba akhirnya diketemukanlah sealbum CD bokep itu dan diinterogasilah dia sama polisi dan disangka pengedar karena sealbum sih.
Akhirnya dengan menebus 50 ribu dia bisa pulang dengan tenang dan sampe tulisan ini dirilis kayaknya dia belum nonton sekepingpun karena trauma.
Pertanyaannya, gimana dia balikin ke gue lagi karena takut kena razia lagi?
Mungkin pake Tiki....
Huauauauahahahahahahahahahahahah sakit perutku!
lotta loves from,
So, pas dia datang komplen lah katanya gue kasih uang kurang jadi dia mesti nombokin sekalian dia kasih bonnya ke gue dan gue kasih kekurangannya.
Jadilah gue over budget makan siang ditambah gue harus menelan kesalahan dia yang semestinya beli kari telur ikan jadi nya beli ikan tongkol goreng dan telur dadar.
Duh….
lotta loves from,
If you think that going abroad is stealing your Rupiah, then think to do some overland Java and Sumatera, I thought since the tourism department removed Toba Lake from visit Indonesia year 2008, you will see that they made a big mistake of taking it out from main destination.
You want me to be your guide? It can be arranged but you pay the risks....
lotta loves from,
Gue gak terlalu optimis dengan UGM Jazz 2008 kali ini. Tidak seperti yang digembar-gemborkan oleh author dari web ini Mr. agus tang pernah “Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Toronto Jazz Festival, Mosaic Music Festival (Singapore), Calle54 (Spain), Alkantara Festival (Sicilia, Italy), dll juga Tour keliling dunia bersama Krakatau Band”.
Gue bukan seorang yang pantas mengomentari jazz secara detail dari sisi music, tapi pengalaman gue tahun 2007 sama dengan yoghi sebastian alias kecewa banget. Kalo dilihat dari history 10 tahun UGM JAzz Festival, mestinya banyak pemain baru di Jazz selama 9 tahun terakhr…. tapi ko kayaknya yang ditampilkan ya para pemain yang sudah “expired” di blantika Jazz Nusantara.
Gue kecewa terhadap tulisan Mr. Agus yang sangat tidak realistik dalam menyajikan berita ini. Gue berharap mestinya tulisan dia bisa dijadikan barometer untuk dunia Jazz Indonesia berserta musisinya. At the end kelihatannya hanya copy-paste press releasenya dari EO UGM JAzz ini.
Mana darah-darah Jazz baru yang pantas ditampilkan di public dan lebih “menjual” jogja? Bukannya dengan event yang ke 10 ini mestinya harus sudah punya ciri-khas dan menjadikan komoditas wisata-music untuk Jogja (red baca. UGM)?
Look at the;
tagline? ---- kayaknya baru kursus corel
Artist? ----- boring
Venue? ----- tempat kawinan/wisuda lah....
Kalo memang JEC tidak mendukung akustik sistem dan sangat mentulikan telinga jika dipakai untuk pagelaran musik, tidakah ada tempat lain di Jogja untuk perhelatan akbar tahunan UGM Jazz Concert/Festival or whatsoever you called it.
Bukan yang punya hajat UGM lantas mesti dilaksanakan di rumahnya yang notabene gue merasa pergi kondangan (grha saba), nggak mesti kan?
Tiket habis? Are you sure? ….. bukannya tahun 2007 kursi-kursi di tengah pada melompong? apakah benar tiket habis atau diborong spekulan (red. calo) yang nanti diobral pada jam-jam terakhir pertunjukan?
Atau diborong Mandiri sebagai kompensasi dari sponsorship yang kemudian diberikan kepada para klien Mandiri yang tidak mengerti arti pertunjukan Jazz yang datang ngebrudul ke tempat konser setelah lebih dari 30 menit pertunjukan dan tentunya sangat mengganggu para penikmat musik jazz (red baca. gue).
Kalo boleh usul nih, event ke 11 nanti mestinya harus sudah ajang kolaborasi antara UGM dengan Dinas Pariwisata.
Datangkan bintang2 jazz mancanegara Undangi turis2 pecinta Jazz dari luar ke Jogja, bukankah Air Asia dan Malaysian Air sudah direct flight ke KL atau Garuda yang direct ke Jepang?
Have the concert outdoor di Borobudur or Prambanan. Hire helicopter, set the laser…. sell drinks, sell atmpshore, sell the event… not come and sit and listen and go home. Get groovy! Get your body move… this is a music concert not sort of mass-regilious-service!
So, am i going or not? Sure.... so i can be more sarcasm.... Yes I'm back to live!
artikel ini hanya testing pake ubuntu - post blog entry aplikasi
yg dirasa cukup mahal untuk kocek orang jogja, apalagi seyogyanya
Indosat adalah sponsor tunggal perhelatan pentas musik bertajuk cinta
ini.
Show baru dimulai lebih dari satu jam dari yang waktu tang seharusnya.
Konser diawali dengan Kahitna yg dirasa memaksakan performance bak
anak band 1/2 dari umur mereka. Disambung dengan Ari Laso yang tidak
bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kualitas sound system yang
memekakkan gendang telinga karena suara yag keluar salung bertabrakan
berpantulam dari dinding dan lantai beton dan ceiling yang tidak
accoustic. Ah kasian juga yovie nuno yang mesti salung tegang urat
leher untuk menyelaraskan irama.
Wahai Indosat, balikin duit gw! Lagiam valentine di bulan agustus?
Gila aja lu.
1/4 size of manngo
100gr papaya
4 seeds of tunisian dates
A bowl of fresh milk
2 pcs of ice cube
3 spoon of honey
How to prepare:
Peel and cut papaya, manggo,
into pieces. Slice dates and top of the slice fruits. Stir honey with
fresh milk and mix all together into bowl. Store inside the freezer
for mnt. Ready now to eat.
Tips:
Do not store more than 10mnt
Do not add sugar to keep the original taste
Its healty and refreshing. Bagus buat buka puasa. Pokoke maknyuuus pak
bondan!
And now, Multiply seemed to be following a "flinstone" feature that FS used to make long long time back, and you know what happen?
I think the R&D people forget to remove "beta version" tag from it.
Nyaho kan lo maksud gw?
lotta loves from,
Celebration hari ini buat saya adalah dimana saya akhirnya un-install microsoft office (bajakan) dari notebook saya yang selama ini saya kenal dan sudah familiar dengannya mulai dari versi sebelum versi 2003 kemudian versi 2007.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengunduh star office 8 yang katanya sangat menyenangkan bekerja dengannya karena merupakan open source yang setiap orang boleh saja memilikinya bahkan menduplikasinya ke sesiapa saja dan memang benar saya sudah mulai terbiasa dengannya. Malahan beberapa feature yang ada di star office 8 ini tidak dimiliki oleh aplikasi hasil olahan tuan bill gates.
Hanya saja diawal saya mulai tertarik dengan open source karena di aplikasi microsoft office ada saja virus berjenis worms yang bercokol di application file (seperti winword.exe) yang sangat susah dihilangkan, mungkin sengaja pula disebar oleh perusahaan microsoft untuk melacak dan menyerang software yang di-craked maupun yang bajakan. Sebelum saya uninstall penuh microsoft office 2007 saya mulai dengan officeOrg (OOo) versi 2.4 dan mulai saat itu saya mulai jatuh cinta dengan open source yang setiap kali ada development features baru kita dinotifikasi untuk mengupgrade.
Alhasil di notebook saya ada 2 tipe open source office application dari dapur yang sama SUN, yakni OfficeOrg 2.4 dan StarOffice 8 dan sekarang saya bingung yang mana yang mesti saya hilangkan sehingga saya hanya bekerja dengan satu applikasi saja.
Aplikasi email open source yang saya pake sekarang adalah thunderbird auto configured dengan RSS, dan google mail sehingga saya bisa baca berita/artikel dari banyak sumber hanya sekali click membalas email google secara offline + add on calendar
Saya ingin dengar share dari rekans lain yang sudah lebih awal mempergunakan 2 open source diatas, mana sebenarnya yang lebih flexible maupun aplikable dengan tugas keseharian kebutuhan apakah OfficeOrg atau StarOffice 8?
lotta loves from,
Membaca review Nokia 5220 dari tabloid pulsa yang harus dibaca setiap kali terbit (mesti beli eceran) dan having it in hand pada saat window shopping meski hanya dummy-nya saja, telah melelehkan hati saya yang membeku terhadap produk Nokia dan “saya harus memilikinya minggu ini”.
Akhirnya dihari tanggal merah Isra Miraj penghujung Juli saya tebus juga Nokia 5220 itu dari sebuah outlet di kawasan Plaza Ramai – Jogja. Sebuah mall jadul di kawasan Malioboro yang menjadikannya satu lantai bak pasar senggol telephone genggam yang masih menjadi tempat utama jual beli handphone anyar maupun second tentunya dengan alasan ready stock dan harga yang sedikit miring.
Degup jantungku makin memacu dan keringat dingin seketika membasahi telapak tanganku tatkala segel asli Nokia 5220 dibuka. Warna biru cerah yang sesuai dengan dummy-nya dibilang tidak pernah ada melainkan warna merah hati yang sepertinya semua vendor sedang ngetrend dengan warna ini yang dilempar ke pasaran. So, alhasil iPhone yang dibalut dengan casing warna merah hati, kemudian Samsung F200 warna merah hati, sekarang saya juga mendapatkan Nokia 5220 dengan warna yang sama.
Apakah ini suatu kebetulan ataukah saya yang membentuk imej diri untuk gadget yang serba berwarna merah hati di tahun ini?
Ataukah kurangnya kreatifitas di bidang seni dan teknologi yang hanya mengutamakan “mass-production” untuk mengurangi cost? Atau lebih parahnya it's a “mee-too” business?
Ok, kembali ke Nokiaa 5220. Mungkin saya terlalu “into-detail” atau mungkin juga divisi Quality Control Nokia yang tidak konsisten dalam bekerja, yang pasti 1 clip atau entah apa istilahnya yang seharusnya mengunci frame dan penutup belakang handphone tidak 100% mengunci, secara kasat mata memang tak nampak tapi untuk saya tetap itu sebuah ketidaksempurnaan yang tida bisa ditolerir untuk sbuah merek besar.
So, saya komplen kepada penjaga toko dan saya minta diganti dengan unit yang baru. Akhirnya setelah bersitegang urat leher, si “engko” empunya yang punya toko meluluskan permintaan saya untuk membuka segel baru dan memang benar adanya bahwa unit yang pertama semestinya dimasukan di keranjang sampah di divisi QC Nokia yang mungkin selanjutnya akan di-recond dan dijual kembali. Setelah storage card berkapasitas 512MB itu dijejali lagu2 terkini hasil bajakan saya pulang dengan hati senang.
Senang mempunyai HP baru yang sangat “gue banget gitu lho”.
Senang memenangkan argument yang mengharuskan di engko toko mungkin me-retur dan membeli stiker hologram baru dari Nokia (mana gue tahu).
Petantang-petenteng dengan Hp baru. Klak-Klik sana sini dengan 2MP cameranya mesti ga autofokus tapi cukup lah dengan harga dan feature yang tertanam. Sampai-sampai saya langsung temui pacar “baru” saya untuk hanya sekedar pamer ceritanya dan u know lah, beberapa adegan yang romantis saya abadikan dengan jepretan “still pic”. Eh ..... satu adegan yang dirasa sangat tak seronok mesti dihapus dan disini permasalahan baru terjadi;
Format picture-nya kor ber-extention “nrw” bukan “jpg” yang semestinya default tipe file. Dan mungkin ini masalah kenapa picture bisa didelete kadang tidak tapi bukan masalah kadang bisa kadang tidaknya yang bikin dadaku sesak tapi karena ini kekecewaan besar yang kedua kali terhadap Nokia 5220 yang seharusnya sebuah produk yang sempurna sesuai dengan kecantikan luarnya.
So saya kembali ke toko dimana saya meminang si Nokia 5220 and akhirnya thanks to NOKIA yang memang pass slogannya “Connecting People” karena saya dan penjaga toko serta si pemilik toko akhirnya telah bersitegang mendapatkan apa yang namanya:
Time Consuming, karena harus bolak baik ke toko yang super duper ramai di plaza ramai itu.
Energy Exhausting, yang bersitegang kembali dengan pemilik toko atas kerugian kartu garansi yang kadung terisi data pembeli yang meminta Rp. 100.000 untuk kompensasinya (gila!).
Money Burning, saya bayar untuk sebuah produk yang cacat bawaan.
Menumbuh-kembangkan kembali ketidak percayaan dan anti-pati sebuah produk dan ini hanya akan menimbulkan sebuah efek kartu domino tentunya.
4 kardus Nokia 5220 haru telah dibuka. Permasalahan tetap sama dan saya tidak mau membuka kardus kelima karena toh bukan sebuah kardus cokelat aneka rasa yang saya beli kali ini. Alhasil. Saya sangat tidak merekomendasikan Nokia 5220 atas dasar pengalaman diatas. Jika 1 unit telah merusak reputasi sebuah nama type Nokia 5220 tapi ini adalah 4 unit merusak sebuah nama besar Nokia.
Wassalam,
Ex-Nokia Lover
“Tolong kembalikan Indosat Matrix saya dan cancel semua kartu telkomflash, besok saya ke Jogja”. Sebuah sms yang membuat hati saya miris baru saja diterima di hp saya pimpinan saya yang sedang business trip ke Bali.
“Anjriit, another problem deh”. Umpatku dalam hati. Tapi iya juga sih, sebelum tanggal 24 Juli 2008, sebelum jatuh tanggal billing cycle Indosat Matrix saya sudah putus hubungan dengan Indsat dan langsung ke 8 sim card saya migrasikan ke Telkomflash dengan alasan:
Indosat:
- Mahal - Paket promosi sudah lewat 3 bulan pertama jadi susah mengontol pemakaian karena berdasarkan volume base yang mengakibatkan tagihan sangat mencekik leher.
- Nggak stabil - Kadang beberapa tempat di daerah sama sekali nge-blank tidak ada byte yang turun padahal sinyal menunjukkan 3G atau HSPDA gitu lho.
- Tidak transparan - Pembacaan billing yang sukar dimengerti oleh orang awam.
- Tidak ada kontrol – Pemakaian hanya dicetak summary saja. Tidak ada history maupun log yang bisa dicetak Tanggal, jam, berapa lama, dan berapa volume yang terpakai setiap kali kita log in. Tidak ada maximum quota pemakaian yang bisa kita set untuk kontrol pemakaian.
Catatan:
SLogan : Quality doesn't come cheap
Star Rating : 3 dari 5
Other : 2 thumbs buat sales support anda yang bernama Sumartono atau Tono (Jogja) sabar meski dimisuh-misuh dan mau datang ke kantor saya.
Telkomflash:
- Stabil – Dengan jangkauan BTS dan 3G terluas di Indonesia (katanya). Fakta, yg biasanya di Indosat Matrix dapat speed 150KBPS dengan modus PRS network di Telkomflash Alhamdulillan stabil di kecepatan 2KBPS ya benar sodara-sodara stabil mati suri.
- Mudah - Malah untuk chatting di YM pun sama sekali ga bisa ngangkat.Jadi apalagi untuk download dan browsing sanagt mudah disconnect.
- CS yang perhatian – Perhatian saat mau sign up, apalagi dengan 8 kartu sekaligus, perhatian meyediakan materai seharga Rp. 7 ribu per aplikasi dan ada 2 aplikasi untuk 1 nomor telkomflash (1 aplikasi kartru Halo dan 1 aplikasi kontrak agreement telkomflashnya. Jadi 2 Materai x 8 = 16 materai x Rp. 7.000 jadi berapa tuh? Au ah... males ngitungnya. Eh pas sudah sign up trus ada masalah masalah gak pernah digubris.....
- Tanpa batas – Ya, saya sign up di Jogja tapi saya dapat starterpacknya karu cap tulisan SEMARANG. Entah kalo masalah yang 1 ini membuat masalah, tapi menurutku kartu yang terdaftar.
- Guaranteed – Sewaktu saya mau test koneksi dulu di CS. Tidak ada satupun notebook maupun kartu Telkomsel yang tersedia. Satu-satunya kartu yang available adalah milik seorang supervisor itupun bukan telkomflash tapi kartu simpati prapabayar,dengan iming-iming katanya gak perlu dicoba disini lha wong di kantor telkomsel pasti kueenceng larinya.
- Trial version – Saya sign up basic dengan catatan kalo saya hepi di scheme basic ini saya baru mau upgrade ke next level. Tapi maaf kayaknya Telkomflash is “Trial-Version” so please “Try-Again”.
Catatan:
SLogan : Slow Unsure
Star Rating : -3 dari 5
Other : Mbak Yenni (Sales Support), you are the right person in the wrong place. Gud luck!
So, bagaimana dengan pengalaman rekan lain?
Apa ada yang bernasib sama dengan saya? Share dong pengalamannya.
Dulu sebelumnya saya malah pake Quasar (unlimited dari XL) yang dipasarkan oleh sebuah ISP company dan hmmm, ternyata Telkomflash adalah penerusnya. Kenapa ya dijaman serba sensitive ini masih saja ada perusahaan yang masih membohongi para clientnya?
Apakah buyer di Indonesia tidak punya bargaining power?
Trus YLKI pigimana ini? Apa masih ada gak sih institusi ini? Trus bela siapa?
I will not pay any single cent untuk sesuatu yang tidak saya nikmati benefitnya. Semestinya korban-korban seperti saya ini harus mem-black-list perusahaan yang bersifat kartel (mafioso) seperti ini? Tapi one-big-question.... emang ada yang lebih baik? Yang lebih mahal banyak!
regards,
the unhappy-costumerlotta loves from,
Speaking of the banners, baliho, spanduk, marketing collaterals and other promotional items and it's-too-good-tobe-true-events then you must be talking about jogjakarta.
ku tak tau
apa yg ada di pikiran dia
ku tak tau
apa yg dia rasakan tentang aku
ku tak tau
sedang apa dia
ku tak tau
apa yg dia pikir tentang aku
ku tak tau
mengapa aku begini
ku tak tau
sampai kapan kah ku dapat bertahan
ku tak tau
apa dia bisa merasakan yg ku rasakan
ku tak tau
tentang diri nya
ku tak tau
tentang keluarga nya
ku tak tau
apa mau nya
yg ku tau
ku tlah jatuh cinta pada nya
lotta loves from,
Kepada Yth Tech Support,
Minggu lalu saya meng-install sebuah brondong manufactured 1990. Sebuah device baru yang baru dilauncing minggu berbarengan dengan festival gamelan jogja tepatnya tanggal 10 Juli 2008. Device ini mampu membagi partisi hati saya untuk mengalokasikan beberapa registry cinta yang pernah diinstall didalam jiwa saya dan kemudian akan meng-utilise beberapa registry yang tidak terpakai dengan cara mendelete-nya dan menggantikannya dengan registry baru. Dengan menginstall device ini diharapkan kinerja RAM akan berjalan secara simultan mengatur traffic informasi dan intruksi dari fikiran dan hati yang bekerja menuju proses emosi dengan outputnya cinta.
Versi yang saya pakai sebelumnya adalah Jomblo versi 6.9.9 dan dengan menginstall brondong manufactured 1990 ini otomatis versinya ter-upgrade menjadi BF 1.1. Diawal minggu pertama pemakaian terlihat kinerja komputer saya menunjukan performa yang sangat signifikan akan tetapi disisi lain peningkatan temperatur hardisk meningkat dari yang biasanya antara 40-50% C ke 70-80% C, dan ini jelas-jelas akan membahayakan terhadap life-cycle komputer saya.
Bahkan disaat-saat pemrosesan love-making, CPU hampir jebol dan mengharuskan saya meng-hibernate atau malah terkadang melakukan short-cut dengan cara meng CTRL+ALT+DEL untuk menghindari kemungkinan yang lebih fatal. Padahal beberapa add-ons yang menyertainya saya coba tanamkan didalam CPU diantaranya Poker Nite 11.20PM dan juga beberapa teknik Love-Position yang saya sudah upgrade ke versi 2008.
Akan tetapi usaha saya tersebut hanya menyedot banyak RAM dan energy resources yang ada. Dan pernah juga saya coba untuk un-install device ini tapi monitor saya bilang bahwa proses un-install FAILED. Jadi sementara ini saya hanya membiarkan proses ini sebatas in the background process while attempting to run my favourite application.
Pertanyaan saya adalah bagaimana saya menyikapi computer behaviour semacam ini? Apakah ini semacam virus baru yang belum ada anti virusnya?
Untuk pencerahan problem solving silakan langsung menghubungi email saya di cinta@dunianyata.co.id
lotta loves from,
The troubled in love
dan kamipun saling menatap
dan semakin berdekatan
sehingga nilai koefisien gesekan kinematis
antara tubuh kami mendekati NOL
Contoh ada seorang contact di MP yang diawal menurutku tulisannya sangat inspiratif, setiap kali dia posting banyak orang mengomentari dan seakan ia seorang penasihat spiritual buat mereka. Eh, ternyata memang ia seorang yang smart pandai merekayasa sebuah buah fikiran orang lain yang ia touch-up sendiri sehingga seakan akan menjadi orisinil idenya.
Aku yakin ia hanya satu diantara ribuan blogger yang melakukan repost (bukan cross posting) yang notabede adalah kejahatan atas pencurian hak intelektual. Jadi tidak ada pilihan lain untukku kecualu membumi hanguskan ia dari list contact-ku.
Mungkin sebaiknya aku akan membuat satu list beserta linknya, untuk para pencuri yang sok smart ini.
Aku masih menghargai mereka yang cuma menjadikan blog sebagai buku diari.
Aku masih membaca beberapa cross posting asal orisinal.
Aku masih melink-kan url article ia kalau ia mereferal tulisan ia yang di-ilhami penulis lain.
Tapi ini..... adalah murni sebuah penjiplakan. alias COPY CAT and COPY CAT IS SUCK
Note: Jujur aku memang pernah juga, tapi tidak lagi
imej persembahan dari http://elsyescook.blogspot.com/
Sudah lama sejak renovasi sekitar 1 atau 2 bulan lalu aku ingin mampir di outlet yang terletak tidak di jalan utama menuju bunderan UGM dari arah jalan sudirman di jantung kota gudeg ini. Penasaran dengan tempatnya yang kelihatannya cozzy apalagi kalau melintas didepannya setelah malam tiba. Rumah tua peninggalan feodal yang keutuhan estetika-nya dipertahankan oleh pemiliknya menjadikan cafe yang menyuguhkan minuman berbagai kreasi cocoa ini berhasil merebut hati para pecinta bubuk biji salah satu rempah yang membuat bangsa ini sengsara selama 350 tahun dan selama itu pula komoditas alam yang satu ini diangkut ke benua eropa oleh kapal-kapal VOC.
Sudah 3 hari ini aku tidak mengunduh rss-feed dari forum-forum dimana aku bisa membaca buah fikiran orang-orang yang se-ide denganku ataupun hanya mengupdate pengetahuanku dari beberapa site yang menyajikan berita-berita terkini seantero negaraku Indonesia yang tengah carut-marut baik perekonomian maupun panggung politik-nya.
“Sendiri mas”? Seorang greeter berparas terlalu cantik untuk ukuran seorang laki-laki meyapaku diluar pintu masuk yang hanya berjarak satu meter dimana aku parkir-kan mioku.
“Gak, berdua kok ama setan” Jawabku dalam hati. Ya iyalah udah tahu aku datang sendiri pake tanya lagi. Mungkin maksudnya dia apakah akan ada temanku yang bergabung belakangan denganku.
“Iya”. Jawabku singkat.
Segera ia meng-escort-ku ke meja pojok yang memang cuma itu yang tersedia saat itu. Meja bulan mengkilap berbahan metal ringan yang chicky entah apa namanya, disebut alumunium tapi tampak mengkilap bagai stainless steel. Tapi perabotan kebanyakan untuk cafe masa kini sejak 3 tahun lalu, hanya itu yang aku tahu.
Segera aku nyalakan notebookku dan kuunduh 260 email, dan lebih dari 400 rss feed berita yang entah kapan aku akan melahap membacanya. Yang pasti jikalau aku tak ada waktu untuk membacanya, folder in-box thunderbird-ku tidak akan membebani kinerja notebook aku yang terasa semakin lamban karena aku sudah menyetingnya untuk menghapus secara otomatis semua rss-feed maupun email-email dari forum jika sudah lebih dari 30 hari. Jadi aku tetap update dengan issue-issue terkini selama sebulan terakhir, ini caraku untuk memberi asupan kepada isi kepala dan hatiku. Baca koran dan nonton TV sudah tidak ada gunanya untukku karena aku tahu forum dan berita apa yang membuatku tertarik, tidak melulu dijejali oleh tayangan infotainment maupun provokasi para poli-tikus maupun preman-preman agama yang bersembunyi dibalik ikon masing-masing.
Aku penggemar berat kopi tapi penyuka coklat. Meski keduanya mempunyai nilai sosial dan emosi yang sama, tapi aku khawatir kalau denga mengkonsumsi coklat banyak akan membuat migren-ku semakin merajalela. Tapi entahlah, buatku lebih baik aku mati tapi aku telah sempat menikmati nikmatnya coklat mungkin jika kelak aku jadi hantu tidak akan gentayangan ke gerai cokelat.
“Ada coklat tanpa susu ga”?
“Gak ada mas, disini pake susu semua”.
“Kalau order tanpa susu bisa ga”?
“Gak bisa mas”.
“Tapi kalau mas mau coklat tanpa susu bisa order es coklat”.
Ini lagi-lagi praktek pemaksaan. Apa-apa by the book. Belum tentu apa yang tertulis di buku itu benar, bukannya buku ditulis oleh orang-orang yang hanya menuliskan apa yang ada di benak mereka saja? Dimana letak flexibilitas dan mulai “hearing to the market trend”?
“Mas baru kesini ya”?
“Asu”! Pertanyaan apa pula itu. Kalau tidak butuh koneksi internet yang sudah 3 hari ini lumpuh di kantorku, mungkin aku akan hengkang dari tempat keparat itu. Aku pikir perilaku waiter-nya akan sehangat coklat panas yang aku bayangkan selama ini, aku yakin untuk jaringan retail semacam ini pasti ada pelatihan bagaimana membuat 1st timer costumer akan kembali lagi dan merasa diperlakukan bak pelanggan sejak dahulu kala. Tapi buktinya tidak.
Untung secangkir “Cocolate Decilio” seukuran cangkir expresso selepas makan siangku di parsley segera melelehkanku. Aku berfikir kalau cangkir cokelat biasanya lebih besar dari ukuran cangkir kopi. Tapi sudahlah, untuk untuk apa aku selalu memikirkan sesuatu yang menurut kaidah umum “biasanya” kan boleh saja “luar biasa” atau “tidak biasa” toh perbedaan ini yang mungkin akan membuat satu sama lain lebih menarik. Atau lagi-lagi penyajian coklat di cangkir expresso adalah semata norma yang mereka anut di cafe ini sesuai dengan alkitab yang mereka ajarkan dan percayai?
Kental menggumpal di pangkal tenggorokan.
Manis tersisa diujung lidah.
Pahit menempel di sela gigi.
Gurih terasa sampai tetesan terakhir.
Jam 22:51 malam. Senang rasanya bisa menulis kembali setelah lama absen. Entah kebetulan atau tidak tapi bukan disengaja kalau postinganku berbau coklat berturut-turut dan aku tidak tahu apa yang akan aku posting berikutnya. Tapi malam ini, aku telah menyempurnakan hariku ditengah gelak tawa para hedonist bersama teman-temannya dan kesunyian para autis dengan notebooknya.
lotta loves from,
Sampai kapan aku bisa bertahan dengan perasaan ini
aku menunggumu, bahkan sampai saat ini..
berharap kau datang dan PULANG kembali Ke pelukanku..
Entah kapan aku benar-benar bisa melepaskanmu,
melupakanmu seperti kau begitu mudah meninggalkanku.
aku begitu tersiksa dengan cinta ini
kebencian dan Luka yang semakin perih bahkan tak mampu memaksaku melupakanmu.
Sosokmu hadir menjadi bayangan yang begitu nyata,
namun tak dapat kusentuh..
hadir di setiap sudut ruang gerakku
muncul di setiap detik yang berlalu..
bahkan di saat aku ingin membuang semua cerita tentangmu...
Kapan kau kembali Cintaku..??
Kapan kau akan PULANG ke rumah Hatiku??
dimanapun kau berada, PULANGlah
2 Double Cokelat
1 Black Coffee
1 Hot Cokelat
2 Beef Croissant
A clear blue water
A clean golden beach
A morning breeze
A good crowd
A super early breakfast
A good companion
A Rp. 80K dunkin garbage
andai aku mempunyai senapan laras panjang berlaras dua. akan kumasukan dua butir peluru yang biasa orang pergi berburu babi liar pengganggu ladang petani. lalu kutembakkan senapan itu dari jarak satu meter supaya otaknya berhambur keluar dari tempurung kepalanya dan bercipratan menyiram mukaku bercampur bau amis darah segar.
Mimpi buruk itu kembali lagi
Sekali lagi aku picingkan mataku saat mobil berhenti. Sebuah kentungan berwarna merah dengan bentuk cabe merah sebesar badan anak kecil menggantung diujung teras, jelas terlihat oleh sorot lampu mobil. Sebuah rumah joglo tua yang besar dengan bagunan yan lainnya yang lebih kecil bercat putih disebelah kirinya tertangkap jelas dalam hitungan satu detik sebelum orang yang duduk sebelah kananku menutup kembali selimut yang sempat tersingkap. Dia masih berfikir aku masih pingsan.
Bagai sebuah bantal bulu angsa yang ringan, kembali badanku diangkat keatas pundaknya. Kemudan setengah dihempaskan tubuhku didudukan diatas kursi kayu dengan sandaran punggung yang cukup tinggi dan sehingga membentur kepala bagian belakangku. Seketika sekeliling kepalaku dipenuhi oleh bintang-bintang kecil dan kunang-kunang yang berterbrangan. Kedua tanganku dilingkarkan kebelakang dan diikat seutas tali kecil yang kuat tapi tidak terlalu menyakitkan hanya kuat. Mungkin semacam kabel telephone.
Selimut yang menutupi kepalaku dibuka. Pandangan mataku segera menyapu sekeliling ruangan, hanya dinging putih tanpa jendela yang hanya mempunyai satu pintu, cukup luas. Cahaya lampu yang sangat minim disertai kepalaku yang membentur senderan kursi masih meyisakan pandangan yang mampu aku rekam dalam otakku. Ada sosok tubuh lain setengah telanjang yang terkulai lemas dengan kepala menyandar di senderan kursi dan tangan terikat kebelakang persis denganku. Pelan pelan kepalanya terangkat saat aku menatapnya, dari mulutnya yang berlumuran darah seakan ia ingin mengatakan sesuatu kepadaku. Tapi tiba-tiba sekeliling ruangan gelap gulita. Rupanya sengaja lampu dipadamkan.
Oh Tuhan!
“Yuki....Yuki...”! Aku memanggil manggil namanya perlahan tapi jelas ditengah keheningan ruangan.
Tidak ada respon.
“Yuki”!
Masih tidak ada respon.
“Bang...”.
“Bang...”.
Suara lemah dari sebrangku jelas terdengar.
Sekali lagi aku hampir lompat dari kursiku.
“Bang”.
“Yuki”
“Bang”.
“Bang...bang, bangun lah.... pemalas”.
“Kerja ga hari ini, udah jam tujuh tahu”.
Sesosok wajah yang aku kenal terlihat jelas saat aku terjaga dari mimpi burukku. Senyum nakal dengan lidah dijulurkan dan tangan yang memencet hidungku jelas sebuah kenyataan.
“Bang, abang kenapa”?
“Abang sakit”?
Diam tak kusahuti. Dalam kondisi seperti ini kembali kekanak-kanakan-ku muncul. Kolokan!
translate this page
Blog Archive
-
►
2016
(1)
- ► December 2016 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► December 2013 (1)
-
►
2011
(4)
- ► October 2011 (1)
- ► February 2011 (2)
-
►
2010
(30)
- ► November 2010 (5)
- ► October 2010 (3)
- ► April 2010 (4)
- ► March 2010 (4)
- ► February 2010 (2)
- ► January 2010 (3)
-
►
2009
(199)
- ► December 2009 (3)
- ► November 2009 (32)
- ► October 2009 (52)
- ► September 2009 (10)
- ► August 2009 (27)
- ► April 2009 (1)
- ► March 2009 (3)
- ► February 2009 (8)
- ► January 2009 (5)
-
▼
2008
(86)
- ▼ November 2008 (5)
- ► October 2008 (9)
- ► September 2008 (3)
- ► August 2008 (4)
- ► March 2008 (10)
- ► February 2008 (19)
- ► January 2008 (2)
-
►
2007
(89)
- ► December 2007 (4)
- ► November 2007 (5)
- ► October 2007 (43)
- ► September 2007 (23)
- ► August 2007 (10)
- ► January 2007 (3)