Tuesday, May 20, 2008
12:40 | diposting oleh
didin.jamaludin |
Edit Post
Extra Hot!!!
Kemudian ia menyulut rokoknya lagi, dan lagi-lagi ujung rokok memekar dan kembali mengembang dan memercikan api, dan umpatan kedua terdengar lebih nyaring, sehingga membuat waiter di Rumah Kopi - MP Book Point yang menghantar ice cappucino terheran, "kenapa mas?" tanyanya penuh kecurigaan.
"Ini rokok kurang ajar" ujarnya dengan lagak cuek.
Batang rokok pertama digantikan dengan batang kedua yang baru dari bungkusan yang ia baru saja beli di Apotik Astuti seberang MP Book Point. Ya, memang Apotik Astuti bukannya mengajarkan orang mengkonsumsi zat yang mematikan itu, tapi karena bangunan Apotik Astuti disewa oleh dua tenan, yang kebetulan tenan yang satunya menjual aneka kebutuhan sehari-hari termasuk rokok.
Sebenarnya jam 11:15 siang itu bukan waktu yang tepat untuk menikmati suasana di Rumah Kopi apalagi duduk diluar diabawah naungan gondola yang tidak bisa meredam panasnya Jogja diawal musim kemarau ini. Diperkirakan suhu luar antara 30-33 derajat celcius, mesti temperatur Yogyakarta yang baru saja diupdate di iPhone ia menunjukkan suhu 31 derajat, ah "mas yahoo" memang terkadang tidak terlalu meyakinkan, lagi pula mas yahoo itu kan di Amerika koq tahu-tahunya suhu di Jogja hari ini! Rumah Kopi masih baru saja buka kelihatannya, ketika ia selesai membayar sebuah novel baru berjudul "sex in chating" yang dalam minggu terakhir ini menggoda rasa kepenasarannya, bagaimana tidak jika posternya "eye-catching" yang mau-tidak-mau ia liat setiap pagi setiap kali berangkat kerja.
Tiba-tiba sesosok mahluk berseragam hitam-hitam dengan apron yang menutupi selangkangan sampai kelututnya itu bertubrukan pandang, seketika itu pula desir darah naik ke ujung ubun-ubun (red baca. selangkangan). Hanya itu sebenarnya alasan kenapa ia ada disitu sekarang.
dj_tidak_beli_kucing_dalam_karung
lotta loves from,Judul diatas bukan mempromosikan sebuah outlet yang menjual aneka "Junk Food" made in Indonesia, seperti tempe penyet, pecel lele dll.Selasa, 20 Mei 08. Rokok pertama yang ia sulut memercikan bunga api. "Shit" ia mengumpat hampir tak terdengar, cepat-cepat ia menorehkan ujung rokok tadi di asbak dan membuang ujung rokok yang ternyata dipadati oleh cengkeh ketimbang tembakaunya.
Kemudian ia menyulut rokoknya lagi, dan lagi-lagi ujung rokok memekar dan kembali mengembang dan memercikan api, dan umpatan kedua terdengar lebih nyaring, sehingga membuat waiter di Rumah Kopi - MP Book Point yang menghantar ice cappucino terheran, "kenapa mas?" tanyanya penuh kecurigaan.
"Ini rokok kurang ajar" ujarnya dengan lagak cuek.
Batang rokok pertama digantikan dengan batang kedua yang baru dari bungkusan yang ia baru saja beli di Apotik Astuti seberang MP Book Point. Ya, memang Apotik Astuti bukannya mengajarkan orang mengkonsumsi zat yang mematikan itu, tapi karena bangunan Apotik Astuti disewa oleh dua tenan, yang kebetulan tenan yang satunya menjual aneka kebutuhan sehari-hari termasuk rokok.
Sebenarnya jam 11:15 siang itu bukan waktu yang tepat untuk menikmati suasana di Rumah Kopi apalagi duduk diluar diabawah naungan gondola yang tidak bisa meredam panasnya Jogja diawal musim kemarau ini. Diperkirakan suhu luar antara 30-33 derajat celcius, mesti temperatur Yogyakarta yang baru saja diupdate di iPhone ia menunjukkan suhu 31 derajat, ah "mas yahoo" memang terkadang tidak terlalu meyakinkan, lagi pula mas yahoo itu kan di Amerika koq tahu-tahunya suhu di Jogja hari ini! Rumah Kopi masih baru saja buka kelihatannya, ketika ia selesai membayar sebuah novel baru berjudul "sex in chating" yang dalam minggu terakhir ini menggoda rasa kepenasarannya, bagaimana tidak jika posternya "eye-catching" yang mau-tidak-mau ia liat setiap pagi setiap kali berangkat kerja.
Tiba-tiba sesosok mahluk berseragam hitam-hitam dengan apron yang menutupi selangkangan sampai kelututnya itu bertubrukan pandang, seketika itu pula desir darah naik ke ujung ubun-ubun (red baca. selangkangan). Hanya itu sebenarnya alasan kenapa ia ada disitu sekarang.
dj_tidak_beli_kucing_dalam_karung
Labelnya adalah
Black Community,
Blackinnovationawards
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
translate this page
Blog Archive
-
►
2016
(1)
- ► December 2016 (1)
-
►
2014
(1)
- ► October 2014 (1)
-
►
2013
(1)
- ► December 2013 (1)
-
►
2011
(4)
- ► October 2011 (1)
- ► February 2011 (2)
-
►
2010
(30)
- ► November 2010 (5)
- ► October 2010 (3)
- ► April 2010 (4)
- ► March 2010 (4)
- ► February 2010 (2)
- ► January 2010 (3)
-
►
2009
(199)
- ► December 2009 (3)
- ► November 2009 (32)
- ► October 2009 (52)
- ► September 2009 (10)
- ► August 2009 (27)
- ► April 2009 (1)
- ► March 2009 (3)
- ► February 2009 (8)
- ► January 2009 (5)
-
▼
2008
(86)
- ► November 2008 (5)
- ► October 2008 (9)
- ► September 2008 (3)
- ► August 2008 (4)
-
▼
May 2008
(20)
- cinta atau logika
- kunikmati setiap inchi tubuhku
- Tempat orang orang aneh
- yang cakep - bungkus!
- mau dibawa kemana aku ini?
- God, save me from what I wanted
- summer time in Jogja - I'm not kidding
- bagai minum air laut
- un-touchable
- Singa yang tak bisa terbang
- tua tua keladi, semakin tua semakin loyo oooh....
- siapa bilang tua sudah tidak menarik
- Surabaya - Memoles Diri
- Surabaya, Selamat Ultah ke 715
- are you IN or are you OUT
- busuk!
- Mbok Galak
- Lady Yakult
- Ditilang Lagi...... eitss nggak kena weks!
- i wish im the satellite recorder
- ► March 2008 (10)
- ► February 2008 (19)
- ► January 2008 (2)
-
►
2007
(89)
- ► December 2007 (4)
- ► November 2007 (5)
- ► October 2007 (43)
- ► September 2007 (23)
- ► August 2007 (10)
- ► January 2007 (3)
who viewed me
visit Jogja
0 komentar:
Post a Comment
hey...thanks for your post, i really appreciate it.